TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada Presiden AS Joe Biden dan pejabat Amerika lainnya.
Tak hanya itu, mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, dan putra Biden, Hunter, juga turut dikenai sanksi.
Dikutip dari BBC, sanksi itu berupa pelarangan mereka masuk ke Rusia dan membekukan aset apapun yang disimpan di negara itu.
Hal ini dilakukan buntut sanksi dari Washington untuk Moskow terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Kendati demikian, sanksi tersebut tampaknya hanya bersifat simbolis.
Baca juga: Kapan Perang Rusia dan Ukraina Berakhir? Pejabat Ukraina Perkirakan Paling Lambat Mei
Baca juga: Rusia Tembak Mati 3 Pemuda di Wilayah Chernihiv
Lantaran, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihaknya masih akan mempertahankan hubungan resmi.
Jika perlu, akan memastikan bahwa kontak tingkat tinggi dengan orang-orang dalam daftar sanksi dapat dilakukan.
Berikut ini daftar pejabat AS yang dikenai sanksi oleh Rusia:
1. Presiden AS Joe Biden;
2. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken;
3. Menteri Pertahanan As, Lloyd Austin;
4. Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki;
5. Ketua Kepala Staf Gabungan, Mark Milley;
6. Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan;
7. Wakil Penasihat Keamanan Nasional, Daleep Singh;
8. Administrator Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Samantha Power;
9. Wakil Menteri Keuangan, Wally Adeyemo;
10. Presiden Bank Ekspor-Impor AS, Reta Jo Lewis;
11. Kepala CIA, William Burns.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: 2 Jurnalis Tewas setelah Kendaraan yang Ditumpangi Dihantam Peluru
Baca juga: Tuntutan Ukraina pada Negara Barat, Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia hingga Minta Bantuan Senjata
Mengutip AlJazeera, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, menyatakan pihaknya tak masalah terkait sanksi yang dijatuhkan Rusia.
Pasalnya, pejabat yang masuk dalam daftar tak merencanakan perjalanan wisata ke Rusia atau mempunyai rekening di negara itu.
“Tidak ada dari kami yang merencanakan perjalanan wisata ke Rusia, tidak ada dari kami yang memiliki rekening bank yang tidak dapat kami akses, jadi kami akan terus maju (memberikan sanksi pada Rusia),” katanya.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, juga masuk dalam daftar orang yang dikenai sanksi oleh Negara Beruang Merah.
Sebelumnya, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap empat individu Rusia dan satu entitas yang dituduh berperan dalam menyembunyikan peristiwa kematian pelapor Sergei Magnitsky, atau terkait pelanggaran hak asasi manusia terhadap advokat hak asasi, Oyub Titiev.
Pernyataan Departemen Keuangan juga memberlakukan sanksi baru terhadap Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, dan istrinya, serta meningkatkan tekanan pada Moskow dan sekutu dekatnya.
8 Elite Rusia yang Dijatuhi Sanksi
Pada Kamis (3/2/2022) lalu, AS memberlakukan sanksi dan pembatasan visa pada sejumlah elite Rusia.
Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina, kata Gedung Putih.
AS memberikan sanksi pemblokiran penuh terhadap delapan orang Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Vladimir Putin, termasuk juru bicaranya.
Baca juga: China Menentang Sanksi Sepihak Barat Terkait Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Kena Sanksi, hingga Pejabat lainnya Dapat Hukuman dari Inggris
Juga Alisher Burhanovich Usmanov, sekutu dekat Putin.
Mengutip The Wall Street Journal, anggota keluarga para elite tersebut juga turut dikenai sanksi.
Nama-nama elite tersebut pun dirilis Gedung Putih, pada hari yang sama saat memberikan keterangan.
Para elite itu telah memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan orang-orang Rusia, dan beberapa mengangkat anggota keluarganya ke posisi tinggi.
Sementara lainnya, menempati jabatan di perusahaan terbesar Rusia dan bertanggung jawab dalam memasok sumber daya yang diperlukan untuk mendukung invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.
AS juga akan memberlakukan pembatasan visa pada 19 oligarki dan 47 anggota keluarga, serta rekan dekat mereka.
Berikut ini nama-nama elit Rusia yang dikenai sanksi, dirilis oleh Gedung Putih:
1. Nikolai Tokarev (juga istrinya, Galina; putrinya, Mayya; dan dua perusahaan real estate mewahnya);
2. Boris Rotenberg (juga istrinya, Karina, serta putranya, Roman dan Boris);
3. Arkady Rotenberg (juga putranya, Pavel dan Igor, serta putrinya, Liliya);
4. Sergei Chemezov (juga istrinya, Yekaterina; putranya, Stanislav; dan putri tiri, Anastasia);
5. Igor Shuvalov (juga lima perusahaannya; istrinya, Olga; putranya Evgeny dan perusahaan jetynya; serta putrinya, Maria dan perusahaannya);
6. Yevgeniy Prigozhin (juga istrinya, Polina; putrinya, Lyubov; putranya, Pavel; dan tiga perusahaannya);
7. Dmitry Peskov, sekretaris pers Putin;
8. Alisher Usmanov (propertinya diblokir, superyacht dan jet pribadi disita).
Sanksi Lainnya
Pemerintah AS mengatakan akan menjatuhkan sanksi pemblokiran penuh terhadap tujuh entitas Rusia yang dituduh menyebarkan disinformasi.
Sebanyak 26 individu yang terkait dengan kelompok-kelompok itu juga akan dikenai sanksi.
“Entitas-entitas ini telah menyebarkan narasi palsu yang memajukan tujuan strategis Rusia dan secara keliru membenarkan kegiatan Kremlin,” kata Gedung Putih, Kamis, masih mengutip The Wall Street Journal.
Kemudian, Departemen Luar Negeri mengumumkan menargetkan 21 perusahaan Rusia yang "beroperasi atau telah beroperasi di sektor pertahanan dan material terkait ekonomi Federasi Rusia."
Daftar tersebut mencakup perusahaan yang terlibat dalam pembuatan pesawat tempur Rusia, kendaraan lapis baja dan infanteri, rudal kendaraan udara tak berawak, sistem pertahanan udara, serta sistem peperangan elektronik.
Selain itu, Departemen mengatakan pihaknya menargetkan perusahaan Planar, dengan mengatakan "berspesialisasi dalam pengadaan teknologi asing untuk program militer Rusia, termasuk program luar angkasa militer Rusia, dan pelanggan utamanya adalah Pabrik Radio Izhevsk, yang mengembangkan barang dan teknologi untuk militer Rusia."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)