Invasi Rusia Dimulai Sejak 24 Februari
Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "de-Nazify" Ukraina.
Konflik tersebut telah menewaskan dan melukai ribuan orang dan membuat tiga juta orang Ukraina melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Peskov sebelumnya mengatakan Moskow menuntut agar Ukraina mengubah konstitusinya untuk mengabadikan netralitas, mengakui semenanjung Krimea sebagai wilayah Rusia dan mengakui republik separatis Donetsk dan Luhansk sebagai negara merdeka. negara bagian.
Baca juga: Ukraina Setuju Bahas Soal Netralitas, Rusia Sebut Peluang Damai Hampir Disepakati
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bakal Memicu Kenaikan Harga Mie Instan Hingga Roti di Indonesia
Dukungan Tiga Pemimpin UE
Para pemimpin tiga negara Uni Eropa – Polandia, Republik Ceko dan Slovenia – bertemu di Kyiv pada Selasa (15/3/2022).
Dilansir The Guardian, mereka tiba dengan kereta api untuk menunjukkan dukungan yang berani di tengah bahaya untuk Zelensky.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan, perdana menteri Ceko, Petr Fiala, mengatakan kepada Ukraina: "Eropa mendukung Anda."
“Tujuan utama dari kunjungan kami dan pesan utama dari misi kami adalah untuk mengatakan kepada teman-teman Ukraina kami bahwa mereka tidak sendirian,” tambahnya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)