SBY lalu mengingatkan bahwa prakarsa untuk melakukan gencatan senjata ini sering berasal dari pihak ketiga misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa karena dinilai ada jalan dan peluang untuk mengubah perang militer itu menjadi proses politik yang dapat menghadirkan “win-win solution”.
Sejarah juga banyak mencatat bahwa peperangan, seberapapun dahsyatnya, akhirnya berakhir di meja perundingan.
SBY menyerukan semua pihak di dunia ini untuk sama-sama peduli terhadap perang yang terjadi di benua Eropa ini.
"Kalau krisis ekonomi global terjadi sekarang, yang dipicu oleh adanya perang ekonomi menyusul serangan Rusia ke Ukraina, apa yang akan terjadi? Saya khawatir hanya negara-negara besar yang ekonominya kuat sajalah yang bisa mengatasi dampak buruknya, sementara negara berekonomi sedang apalagi lemah akan menanggung beban yang terlampau berat," kata SBY.
Karena itu, SBY melanjutkan, "Saya harus berani mengatakan bahwa sebaiknya dunia mencegah memburuknya situasi kemanusiaan di Ukraina, mencegah terjadinya perang dunia dan perang nuklir, serta mencegah pula terjadinya perang ekonomi yang makin tajam, meluas dan indiskriminatif."
Dalam tulisan bersambung ini, SBY menguraikan enam poin pemikirannya terkait perang Rusia-Ukraina yaitu (1) Prospek perang di Ukraina, (2) Gencatan senjata untuk aksi kemanusiaan, (3) Penyelesaian konflik secara politik, (4) Kelanjutan dari perang ekonomi, (5) Masa depan hubungan Barat dan Rusia, (6) Tatanan dunia baru pasca perang Rusia-Ukraina.