News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Analisis Pakar Politik, Cina Bakal Reguk Keuntungan Besar dari Konflik Rusia-Ukraina

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022.

5.       Dewan Keamanan PBB harus memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis Ukraina dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk titik pertikaian.

Cina secara terbuka telah menyatakan penyesalannya atas tragedi yang sedang berlangsung, dan menyambut setiap negosiasi yang mengarah pada perdamaian.

Ini adalah retorika yang secara tradisional terdengar dari Beijing mengenai konflik dan krisis yang tidak melibatkannya.

Pemerintah Xi Jiping menghindari mengutuk Rusia, sambil melontarkan kritik terselubung di barat untuk ekspansi NATO dan keengganannya untuk mendengarkan masalah keamanan Moskow.

Pejabat Cina tidak menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai 'invasi'. Media pemerintahnya tidak mempublikasikan materi yang menampilkan Moskow dan presidennya secara negatif.

Pendapat umum di kalangan bloger Cina, tindakan Vladimir Putin mendapat persetujuan luas dari orang-orang yang berpikiran nasionalis yang menyamakan situasinya antara Cina dengan Taiwan.

Terlepas dari spekulasi luas Beijing, sebagai satu-satunya mitra dagang utama yang bersahabat bagi Rusia, tak ada indikasi Beijing akan menekan Moskow.

Cina telah mengambil posisi netralitas yang bersahabat dengan Rusia terkait konflik tersebut.

Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri negara itu dan regulator perbankan Cina telah berulang kali menekankan niat mereka untuk sepenuhnya mempertahankan hubungan dengan Rusia terlepas dari situasinya.

Selama pemungutan suara Dewan Keamanan PBB tentang krisis Ukraina, Cina abstain, memilih untuk tidak mendukung veto Rusia.

Tapi itu melakukan hal yang sama selama krisis Krimea. Pada prinsipnya, Cina tidak dapat mengakui preseden yang mendukung perubahan status wilayah berdasarkan referendum.

Seperti yang terjadi di Republik Krimea, Lugansk dan Donetsk, karena ini akan mempengaruhi masalah Taiwan.

Rusia tidak mengakui dan tidak mendukung posisi Tiongkok dalam sengketa wilayahnya dengan India, atau klaim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan dan Laut Tiongkok Timur.

Kerjasama Ekonomi Cina-Rusia

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini