News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Batalion Belarusia Disebut Bersumpah akan Berjuang untuk Ukraina dan Gagalkan Blokade Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Citra satelit Maxar ini diambil dan dirilis pada 28 Februari 2022, memperlihatkan pengerahan pasukan darat dan konvoi di Khilchikha, Belarusia, sebelah utara perbatasan dengan Ukraina. Batalion tentara Belarusia disebut bersumpah untuk membantu pasukan Ukraina.

Pasukan Rusia telah mengepung kota itu, mengakibatkan aliran listrik, air, dan gas terputus.

Serangan menghantam rumah sakit, gereja, dan blok apartemen.

Pejabat setempat memperkirakan sekitar 80 persen bangunan tempat tinggal di kota itu rusak atau hancur, sepertiga di antaranya tidak dapat diperbaiki.

Pejabat Ukraina Menolak Meninggalkan Mariupol

Pejabat Ukraina dengan tegas menolak permintaan Rusia untuk meletakkan senjata dan mengibarkan bendera putih pada Senin (21/3/2022).

Permintaan ini diajukan Rusia untuk menjamin warga Mariupol bisa keluar dari kota dengan aman.

Dilansir AP News, pertempuran di kota pelabuhan ini semakin intens.

Pasukan Putin terus melancarkan serangan yang menghantam sekolah berisi 400 orang.

Serangan ini terjadi beberapa jam sebelum Rusia menawarkan jalan keluar yang aman, dengan imbalan menyerahkan kota.

Pejabat Ukraina menolak proposal itu, bahkan sebelum batas waktu untuk menanggapi yakni pukul 5 pagi waktu Moskow.

Baca juga: Rusia Kehilangan Enam Jenderal Militer selama Perang Ukraina, Mantan Bos CIA: Ini Sangat Tidak Biasa

Baca juga: Biden Mendekat ke Tetangga Ukraina Jumat Nanti, Apa Rencananya?

Pengungsi dari Mariupol terlihat setibanya di tempat parkir pusat perbelanjaan di pinggiran kota Zaporizhzhia, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi, pada 16 Maret 2022. (Photo by Emre CAYLAK / AFP) (AFP/EMRE CAYLAK)

"Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan, peletakan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Irina Vereshchuk kepada outlet berita lokal.

"Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang ini," jelasnya.

Wali kota Mariupol, Piotr Andryushchenko juga menolak tawaran tersebut dan mengatakan di Facebook-nya bahwa ia tidak perlu menunggu sampai batas waktu untuk menanggapi.

Kolonel Jenderal Rusia, Mikhail Mizintsev sebelumnya menawarkan dua koridor, satu menuju ke timur menuju Rusia dan yang lainnya ke barat ke bagian lain dari Ukraina.

Dia tidak mengatakan apa yang direncanakan Rusia jika tawaran itu ditolak.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini