TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menolak batas waktu yang ditetapkan Rusia untuk Mariupol agar menyerah.
Dilansir The Guardian, Kementerian pertahanan Rusia sebelumnya menetapkan batas waktu hingga Senin jam 5 pagi (09.00 WIB) bagi kota Mariupol untuk menyerah.
"Letakkan senjata Anda," ujar Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur pusat manajemen pertahanan nasional Rusia, pada hari Minggu (20/3/2022) dalam sebuah pengarahan.
"Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang."
"Semua orang yang meletakkan senjatanya dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman."
Mizintsev menambahkan bahwa pejabat lokal akan menghadapi pengadilan militer jika mereka tidak menyetujui persyaratan penyerahan.
Baca juga: Pemerintah Ukraina: Sekitar 7.300 Orang Dievakuasi Lewat Koridor Kemanusiaan pada 20 Maret
Baca juga: Presiden Ukraina: Jika Upaya Negosiasi Gagal, Maka Pertempuran Dapat Mengarah ke Perang Dunia Ketiga
Namun Ukraina telah menolak tawaran tersebut.
Wakil perdana menteri Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa "tidak ada pertanyaan" untuk menyerah.
Vereshchuk berkata:
"Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan diri, peletakan senjata."
"Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang hal ini."
"Daripada membuang waktu untuk 8 halaman surat, buka saja koridor kemanusiaan."
UPDATE Invasi Rusia di Ukraina
Sementara itu, berikut perkembangan terbaru invasi Rusia di Ukraina.