News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Minta Ukraina Menyerah di Mariupol, Beri Imbalan Bisa Keluar dengan Aman tapi Ditolak

Penulis: Miftah Salis
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi gedung Teater yang hancur di Mariupol karena serangan tentara Rusia, Rabu (16/3/2022). Gedung teater itu dijadikan tempat sekitar 1.200 warga sipil Ukraina berlindung . (Sumber: BBC)

TRIBUNNEWS.COM- Rusia meminta Ukraina untuk menyerah di Mariupol.

Rusia juga memberi imbalan pasukan Ukraina bisa keluar dengan aman.

Tapi permintaan tersebut ditolak Ukraina.

Pada Senin (21/3/2022), para pejabat Ukraina dengan tegas menolak permintaan Rusia agar pasukannya di kota pelabuhan strategis Mariupol yang terkepung meletakkan senjata.

Ukraina diminta untuk mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah.

Sebagai imbalannya, Rusia akan memberikan jalan keluar yang aman bagi para pasukan Ukraina.

Mengutip AP News, pertempuran di Mariupol semakin intens.

Bahkan saat serangan Rusia di daerah lain telah gagal.

Pejabat Ukraina menolak tawaran Rusia untuk keluar dari Mariupol denga naman sebelum batas waktu Moskow pukul 5 pagi.

“Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan, peletakan senjata,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereshchuk kepada outlet berita Pravda Ukraina. 

Walikota Mariupol Piotr Andryuscchenko juga menolak tawaran tersebut.

Menurut kantor berita Interfax Ukraina, dalam unggahan di Facebook Andryuscchenko menyebut dirinya tak perlu menunggu sampai batas waktu pagi untuk menanggapi dan mengutuk Rusia.

Baca juga: Militer Ukraina Daur Ulang Senjata Rusia untuk Serang Balik Pasukan Putin

Baca juga: Pasukan Chechnya Dilaporkan Pulang setelah Kehilangan Ratusan Prajurit dalam Invasi Ukraina

Baca juga: Polandia dan Jerman Gelar Konser Amal Dukung Ukraina

Kondisi gedung Teater yang hancur di Mariupol karena serangan tentara Rusia, Rabu (16/3/2022). Gedung teater itu dijadikan tempat sekitar 1.200 warga sipil Ukraina berlindung . (Sumber: BBC) (BBC)

Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev telah menawarkan dua koridor.

Satu koridor menuju ke timur ke atah Rusia dan lainnya ke barat ke bagian lain dari Ukraina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini