Menurut badan tersebut, setidaknya 1.496 warga sipil telah terluka.
"Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, serta serangan rudal dan udara," kata OHCHR.
Kantor tersebut memperingatkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi terutama dalam beberapa hari terakhir.
Sebab penerimaan informasi dari beberapa lokasi di mana serangan intens terjadi, telah tertunda dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi.
Bangunan Rusak dan Banjir Sungai Irpin
Citra satelit baru dari Maxar Technologies menunjukkan kebakaran akibat serangan militer dan banjir yang semakin besar dari Sungai Irpin.
Gambar yang diambil pada hari Senin, juga menunjukkan posisi artileri Rusia di sebelah barat Pangkalan Udara Antonov yang dikuasai Rusia di barat laut ibu kota, Kyiv.
Posisi tersebut cocok dengan adegan serupa di posisi artileri Rusia lainnya, di mana tanggul tanah telah dibangun di sekitarnya.
Kerusakan akibat serangan militer Rusia juga terlihat di Irpin, barat laut Kyiv, dalam citra satelit.
Dua kebakaran berbeda terlihat di pusat Irpin dekat kompleks pemerintahan kota dan gedung apartemen.
Dua kebakaran lainnya juga dapat dilihat pada citra satelit lain di antara sekelompok bangunan di dekat sekolah di kota dan daerah pemukiman di dekat danau.
Baca juga: Pemerintah Ukraina Sebut Pasukan Rusia Tembaki 135 Rumah Sakit hingga Tewaskan 6 Petugas Kesehatan
Baca juga: Zelenskyy Curhat ke PM Belanda Mark Rutte soal Kejahatan Perang Rusia di Ukraina
Sebuah citra satelit tambahan menunjukkan air banjir yang tumbuh dari Sungai Irpin.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa sebuah bendungan di sepanjang Sungai Dnieper membanjiri lembah Sungai Irpin dan anak-anak sungainya.
Untuk diketahui, Sungai Irpin sangat penting bagi kemajuan Rusia menuju Kyiv; jika Rusia tidak bisa melewatinya, mereka tidak bisa merebut Kyiv dari barat.