TRIBUNNEWS.COM - Tentara Rusia yang ditangkap menyebut Vladimir Putin sebagai 'pembohong' dan menangis melihat teman-teman mereka tewas selama invasi ke Ukraina.
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-27 pada Selasa (22/3/2022).
PBB memperkirakan lebih dari 900 warga sipil telah tewas akibat konflik.
Tetapi jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Ribuan tentara di kedua sisi telah kehilangan nyawa mereka.
7.000 tentara Rusia tewas dan sebanyak 20.000 terluka, menurut intelijen AS.
Dilansir UNILAD, Empat tentara Rusia yang ditangkap di Ukraina - Alexei Zheleznyak, Mustafaev Mugsad, Igor Rudenko, Alexander Fomenko - berbicara saat konferensi pers, Sabtu (19/3/2022).
Mereka mengungkapkan kekecewaan dan penyesalan mereka karena perang, serta kemarahan pada Putin.
Baca juga: Pemerintah Ukraina Sebut Pasukan Rusia Tembaki 135 Rumah Sakit hingga Tewaskan 6 Petugas Kesehatan
Baca juga: Tiga Orang Tewas Usai Pasukan Rusia Hancurkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar di Mykolaiv Ukraina
Zheleznyak, yang bertugas dengan brigade senapan bermotor terpisah ke-34 yang ditempatkan di Republik Karachay-Cherkess Rusia, mengatakan:
"Putin, tanpa menyatakan perang, membom penduduk, rumah sakit, kota-kota Ukraina," The Times melaporkan.
"Orang-orang Rusia, jangan melihat zombie. Orang-orang Ukraina adalah orang-orang pemberani. Mereka akan menghentikan ini bahkan tanpa senjata. Mereka bersatu."
"Tidak peduli berapa banyak Putin mengirim pasukannya ke sini, dia tidak akan merebut wilayah ini ... panglima kita adalah pembohong dan penipu semua orang kita."
"Dia menipu tidak hanya kita, tetapi seluruh Rusia. Dia hanya membuat fasis dari kita."
Mustafaev Mugsad, yang bertugas di unit yang sama, mengatakan: