News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

VIDEO Tentara Rusia Menangis Melihat Banyak Temannya Tewas, Sebut Putin Pembohong

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Rusia yang tertangkap menangis setelah melihat banyak teman tewas dalam perang. Tentara Rusia yang ditangkap menyebut Vladimir Putin sebagai 'pembohong' dan menangis melihat teman-teman mereka tewas selama invasi ke Ukraina.

Semangat para tentara pun dilaporkan mulai goyah.

Hukuman berat akan diberikan kepada tentara yang meninggalkan pertempuran dan kembali ke Rusia.

Maka beberapa di antara mereka mengambil tindakan ekstrem untuk melarikan diri dari pertempuran.

Menurut outlet media Belarusia NEXTA, percakapan pasukan Rusia yang disadap, menunjukkan bahwa tentara yang putus asa "mencari amunisi Ukraina untuk menembak kaki mereka sendiri dan pergi ke rumah sakit".

Baca juga: Zelensky Dapat Bantuan Militer dari Biden, Ancam Tentara Bayaran Tak Gabung ke Rusia

Baca juga: Tak Siap Lawan Kebrutalan Tentara Rusia, Legiun Asing di Ukraina Pilih Kabur

Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022, oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan prajurit Rusia mempersiapkan kendaraan militer untuk diturunkan dari kereta pasukan untuk latihan bersama di Belarus.  (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP) (AFP/HANDOUT)

Dalam percakapan lain yang disadap yang dipublikasikan pada hari Sabtu (12/3/2022), seorang tentara Rusia terdengar mengatakan:

"Mereka telah menembaki kami selama 14 hari."

"Kami takut. Kami mencuri makanan, membobol rumah."

"Kami membunuh warga sipil."

"Petugas Rusia menembak diri mereka sendiri di kaki untuk pulang."

"Ada mayat di mana-mana."

Berita ini datang karena menurut laporan Amerika, pasukan Rusia telah kehilangan semangat sehingga mereka meninggalkan kendaraan mereka dan berjalan ke hutan.

Dorongan Rusia untuk meningkatkan semangat tentara juga membuat sekitar 20 jenderal tinggi maju lebih dekat ke garis depan di Ukraina.

Namun, empat jenderal besar telah kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran, dengan setidaknya belasan komandan tewas dalam pertarungan.

Evelyn Farkas, pejabat tinggi Pentagon untuk Rusia dan Ukraina selama kepresidenan Obama mengatakan:

"Kekalahan seperti ini mempengaruhi moral dan kohesi unit, terutama karena tentara ini tidak mengerti mengapa mereka berperang."

"Kesadaran situasional mereka secara keseluruhan menurun."

"Seseorang harus mengemudi, seseorang harus menembak."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini