TRIBUNNEWS.COM - Pencarian korban maupun black box pesawat yang jatuh di Guangxi Zhuang China selatan pada Senin (21/3/2022) sore masih terus dilakukan.
Namun pada Rabu (23/3/2022) pagi, pencarian tertunda karena hujan, CGTN melaporkan.
Ada 123 penumpang dan sembilan awak di dalam pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines itu.
Pesawat yang jatuh di Tengxian, kota Wuzhou, menyebabkan sempat kebakaran.
Belum ada jasad korban yang ditemukan, meskipun kemungkinan besar tidak ada yang selamat.
Sementara itu, penyebab jatuhnya pesawat juga masih belum diketahui.
Direktur keselamatan penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao, menyebut penyelidikan penyebab kecelakaan akan sangat sulit karena parahnya kerusakan pada pesawat.
Baca juga: Kerabat Korban Jatuhnya Pesawat China Eastern Berkumpul di Bandara, Proses Pencarian Terus Dilakukan
Baca juga: Pesawat China Eastern Jatuh Menukik, Boeing 737-800 NG di Indonesia Jadi Objek Pantauan
Kronologi Kecelakaan Pesawat
Mengutip USA Today, kecelakaan pesawat ini terjadi di dekat kota Wuzhou di daerah Teng, pada Senin.
Menurut pejabat penerbangan, pesawat melakukan perjalanan dari Kunming di provinsi barat Yunnan ke Guangzhou di provinsi pesisir Guangdong.
Pesawat lepas landas pada pukul 13.11 waktu setempat dan dijadwalkan tiba pada pukul 15:05.
Tetapi pengendali lalu lintas udara kehilangan jejak pesawat sekitar pukul 14:15, menurut China Daily.
Data dari situs pelacak penerbangan Flightradar24.com menunjukkan penerbangan China Eastern Airlines berjalan sekitar 30.000 kaki sebelum tiba-tiba jatuh.
Pesawat terbang dengan kecepatan jelajah 523 mph, menurut data.