News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepulan Asap Hitam Bentuk Jamur Terlihat Usai Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi Jelang Balapan F1

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul dari fasilitas penyimpanan minyak di kota pesisir Laut Merah Arab Saudi Jeddah pada 25 Maret 2022. - Pemberontak Yaman mengatakan mereka menyerang fasilitas minyak Saudi Aramco di Jeddah sebagai bagian dari gelombang serangan drone dan rudal hari ini sebagai awan besar Kepulan asap terlihat di dekat venue Formula Satu di kota tersebut. (Photo by ANDREJ ISAKOVIC / AFP)

Selama seminggu terakhir beberapa serangan telah diluncurkan terhadap raksasa minyak Arab Saudi Aramco.

Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut serangan itu mengancam keamanan pasokan minyak, yang telah berada di bawah tekanan secara global ketika Barat mencoba untuk menjauh dari hidrokarbon Rusia setelah invasi ke Ukraina.

Awal pekan ini misi Amerika Serikat untuk Kerajaan Arab Saudi mengutuk serangan Houthi.

"Serangan yang tidak dapat diterima ini membahayakan warga sipil dan infrastruktur sipil dan harus dihentikan," katanya.

Baca juga: Koalisi Arab Saudi Kirim Serangan Udara ke Houthi di Yaman, 14 Orang Tewas

Asap dan api mengepul dari fasilitas minyak Saudi Aramco di kota pesisir Laut Merah Arab Saudi, Jeddah, pada 25 Maret 2022, menyusul laporan serangan pemberontak Yaman. - Pemberontak Yaman mengatakan mereka menyerang fasilitas minyak Saudi Aramco di Jeddah sebagai bagian dari gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal hari ini ketika awan asap besar terlihat di dekat tempat Formula Satu di kota itu. (Photo by AFP) (AFP/-)

Serangan Houthi di Jeddah Utara

Dikutip Al Jazeera, Houthi telah dua kali menargetkan pabrik Jeddah Utara dengan rudal jelajah.

Satu serangan terjadi pada November 2020 sementara yang terakhir terjadi pada hari Minggu.

Pada saat serangan tahun 2020, tangki yang ditargetkan, yang memiliki kapasitas 500.000 barel, memiliki bahan bakar diesel, menurut laporan baru-baru ini oleh panel ahli PBB yang memeriksa perang Yaman.

Memperbaikinya setelah serangan terakhir menghabiskan biaya sekitar $1,5 juta.

Berita lain terkait dengan Houthi Yaman

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini