Selama seminggu terakhir beberapa serangan telah diluncurkan terhadap raksasa minyak Arab Saudi Aramco.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut serangan itu mengancam keamanan pasokan minyak, yang telah berada di bawah tekanan secara global ketika Barat mencoba untuk menjauh dari hidrokarbon Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Awal pekan ini misi Amerika Serikat untuk Kerajaan Arab Saudi mengutuk serangan Houthi.
"Serangan yang tidak dapat diterima ini membahayakan warga sipil dan infrastruktur sipil dan harus dihentikan," katanya.
Baca juga: Koalisi Arab Saudi Kirim Serangan Udara ke Houthi di Yaman, 14 Orang Tewas
Serangan Houthi di Jeddah Utara
Dikutip Al Jazeera, Houthi telah dua kali menargetkan pabrik Jeddah Utara dengan rudal jelajah.
Satu serangan terjadi pada November 2020 sementara yang terakhir terjadi pada hari Minggu.
Pada saat serangan tahun 2020, tangki yang ditargetkan, yang memiliki kapasitas 500.000 barel, memiliki bahan bakar diesel, menurut laporan baru-baru ini oleh panel ahli PBB yang memeriksa perang Yaman.
Memperbaikinya setelah serangan terakhir menghabiskan biaya sekitar $1,5 juta.
Berita lain terkait dengan Houthi Yaman
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)