Wilayah itu telah menderita serangan dan pembunuhan tanpa henti oleh pasukan Ukraina dan paramiliter nasional selama bertahun-tahun.
Fakta-fakta kekejaman kelompok nasionalis dan Batalyon Azov yang neo-Nazi kini banyak ditemukan di Kota Mariupol.
Kubu pertahanan mereka ditinggalkan hampir tanpa pertempuran. Milisi DPR dan pasukan Rusia menemukan banyak peralatan militer ditelantarkan begitu saja.
Bendera Ukraina dicopot dari pangkalan Pasukan Khusus Ukraina di bagian timur Mariupol.
Menteri Dalam Negeri DPR mengambil bagian dalam upacara kecil ini dan berbicara dengan penduduk setempat yang selamat dari bentrokan sengit di daerah itu.
Mereka menyambut pasukan DPR dan mengecam Presiden Ukraina Volodimir Zelenskiy penuh kebencian di depan kamera.
Anggota Batalyon Azav Menyamar Warga Sipil
Wartawan Rusia yang berada di Mariupol mengatakan, kelompok Azov meninggalkan pangkalan di Mariupol secara terorganisir.
Mereka diduga menyamar sebagai warga sipil biasa. Pangkalan Batalyon Azov umumnya berada di tengah bangunan tempat tinggal warga.
“Mereka menempati gedung-gedung perumahan bertingkat, menembaki unit-unit yang maju, jika mungkin, menusuk dari belakang, menekan,” lapor jurnalis yang mengikuti gerakan pasukan Rusia.
Lebih banyak kubu militer yang dihancurkan berada di permukiman sipil, termasuk sekolah.
Rekaman dari ruang bawah tanah sebuah sekolah di Mariupol, markas militan Azov, menunjukkan banyak amunisi yang ditinggalkan mereka.
"Ada peluru 152 mm, dan banyak RPG, dan senapan mesin," imbuhnya. Situs Southfront.org mempublikasikan serangkaian video suasana bekas kubu Batalyon Azov di Mariupol.
Video-video yang disebarkan di media sosial yang menunjukkan kemenangan Batalyon Azov di Mariupol dianggap propaganda Ukraina belaka.