Jerman bergantung pada Rusia untuk lebih dari setengah pasokan gasnya, dan sepertiga dari minyak impornya.
Para pemimpin di Berlin kurang antusias dalam memberikan sanksi terhadap energi Rusia dibandingkan beberapa rekan Uni Eropa mereka.
Scholz menggambarkan energi Rusia sebagai "penting" untuk kelangsungan ekonomi Jerman. Menteri Ekonomi Robert Habeck mendesak warga minggu ini untuk mengurangi konsumsi gas dan minyak.
Sementara di Jerman, kantor raksasa energi negara Rusia, Gazprom cabang Jerman, dikabarkan digeledah pejabat Eropa.
Berita ini diwartakan Bloomberg, mengutip sumber yang "ingin tetap anonim." Upaya hokum itu konon dilakukan di tengah penyelidikan peran perusahaan tersebut terkait kenaikan harga gas alam di Eropa.
Pihak berwenang menggeledah kantor anak perusahaan Gazprom di Jerman, Gazprom Germania dan Wingas, yang menurut Bloomberg, menyumbang sekitar 20 persen pasokan gas Jerman.
Publikasi tersebut mencatat Eropa telah bergulat dengan krisis energi sejak musim gugur yang lalu, yang menurut para pejabat, dimulai ketika Gazprom berhenti memesan volume pasokan tambahan.
Sementara pasokan gas di toko-toko UE sudah hampir habis. Saat itu, Gazprom dituduh melakukan "penyalahgunaan kekuasaan."
Pejabat Uni Eropa mengklaim Gazprom sengaja mengurangi pasokan untuk menekan politisi untuk mempercepat peluncuran pipa gas Nord Stream 2 yang dibangun di Rusia menuju Eropa.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)