Sementara Pentagon mengatakan bahwa Rusia telah mulai memposisikan ulang di bawah seperlima dari pasukannya yang ditempatkan di sekitar Kyiv, tetapi memperingatkan Moskow diharapkan untuk mereparasi dan memasok mereka untuk penempatan kembali.
Di Ukraina utara, Walikota Chernihiv Vladyslav Astroshenko mengatakan pemboman Rusia di kotanya telah meningkat selama 24 jam terakhir, dengan lebih dari 100.000 orang terperangkap di dalam dengan hanya cukup makanan dan persediaan medis untuk bertahan sekitar satu minggu lagi.
"Ini adalah konfirmasi lain bahwa Rusia selalu berbohong," katanya kepada CNN.
Dia mengatakan 25 warga sipil terluka dalam serangan mortir di pusat kota.
Sekitar seperempat warga Ukraina telah diusir dari rumah mereka dan PBB mengatakan pada Rabu bahwa jumlah yang meninggalkan negara itu telah meningkat di atas 4 juta.
Lebih dari separuh pengungsi itu adalah anak-anak dan sisanya kebanyakan perempuan.
Selama seminggu terakhir, pasukan Ukraina telah merebut kembali kota-kota dan desa-desa di pinggiran Kyiv, mematahkan pengepungan kota Sumy di timur dan mendorong mundur pasukan Rusia di barat daya.
Di desa Mala Rohan di wilayah Kharkiv timur, dua tank yang terbakar dengan menaranya robek berdiri di dekat rumah yang rusak. Maksym, seorang tentara Ukraina, mengatakan bahwa Rusia didorong mundur "perlahan tapi pasti".
"Sebagian besar dari mereka sudah mengerti bahwa mereka membuat kesalahan besar ketika mereka datang ke sini. Karena itu, saya pikir mereka tidak memiliki peluang di sini, kami akan menang."
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan situasi kemanusiaan di Kharkiv semakin buruk dan menuduh pasukan Ukraina di sana menembaki warga sipil, kantor berita Rusia melaporkan, tanpa menunjukkan bukti.
Rusia mengatakan sedang melakukan "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" tetangganya.
Baca juga: Dua Anak Terluka Parah dalam Penembakan Artileri Rusia di Lysychansk
Baca juga: NATO Perkirakan Hingga 15.000 Tentara Rusia Tewas dalam Invasi, Mengapa Angkanya Bisa Begitu Tinggi?
Negara-negara Barat mengatakan invasi Moskow sama sekali tidak beralasan.
Wilayah Donbas, di mana Rusia mengatakan sekarang akan memfokuskan upayanya, termasuk pelabuhan Mariupol, di mana pertempuran sengit kembali dilaporkan pada hari Rabu.
Mariupol, yang memiliki populasi sebelum perang lebih dari 400.000 orang, telah dimusnahkan dalam sebulan.
PBB mengatakan ribuan orang mungkin tewas di sana.
Pasukan Rusia menembaki hampir semua kota di sepanjang garis depan wilayah itu pada Rabu, kata gubernur Donetsk, yang merupakan bagian dari Donbas.
(Tribunnews.com/Yurika)