News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis di Sri Lanka, Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat saat Protes Makin Meluas

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran menghentikan bus tentara selama demonstrasi di luar rumah Presiden Sri Lanka untuk menyerukan pengunduran dirinya karena krisis ekonomi negara yang belum pernah terjadi sebelumnya memburuk di Kolombo, pada 31 Maret 2022. - Protes yang mencoba menyerbu rumah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berbalik kekerasan pada 31 Maret 2022, dengan setidaknya satu orang terluka parah, ketika warga mengecam penanganan pemerintah terhadap krisis ekonomi yang melumpuhkan negara itu. (Photo by STRINGER / AFP)

Memblokir media sosial di tengah protes

Pemerintah Sri Lanka telah memblokir akses ke media sosial dan memberlakukan jam malam selama 36 jam, menyusul protes terhadap kekurangan makanan dan bahan bakar.

Dikutip BBC, situs media sosial yang diblokir termasuk Facebook, Twitter, dan Instagram.

Media komunikasi seperti WhatsApp juga tidak dapat diakses.

Baca juga: Kediamannya Digeruduk Warga, Presiden Sri Lanka Umumkan Keadaan Darurat di Tengah Krisis Ekonomi

Dua pengunjuk rasa terluka

Kerusuhan Kamis malam (31/3/2022) di luar rumah pribadi presiden membuat ratusan orang menuntut dia mundur.

Orang-orang meneriakkan “gila, gila, pulang”, sebelum polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air.

Massa berubah menjadi kekerasan, membakar dua bus militer, sebuah jip polisi, dua sepeda motor patroli dan sebuah kendaraan roda tiga.

Mereka juga melempari petugas dengan batu bata.

Setidaknya dua pengunjuk rasa terluka.

Polisi mengatakan 53 pengunjuk rasa ditangkap.

Organisasi media lokal mengatakan lima fotografer berita juga ditahan dan disiksa di kantor polisi setempat, tuduhan yang menurut pemerintah akan diselidiki.

Baca juga: Berita Foto : Sri Lanka Membara Akibat Krisis Ekonomi

Pandemi Covid-19

Kesulitan Sri Lanka telah diperparah oleh pandemi Covid-19, yang melumpuhkan pariwisata dan pengiriman uang.

Banyak ekonom juga mengatakan krisis telah diperburuk oleh salah urus pemerintah dan akumulasi pinjaman selama bertahun-tahun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini