TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasukan Ukraina berhasil merebut kembali semua daerah di sekitar Kyiv, mengklaim kendali penuh atas wilayah ibu kota untuk pertama kalinya sejak Rusia melancarkan invasi.
Mengutip Reuters, Minggu (3/4/2022), pejabat Ukraina mengatakan, pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 30 kota dan desa di sekitar Kyiv sejak Rusia menarik diri dari daerah itu pekan ini.
"Seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah," tulis Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar di Facebook.
Baca juga: China: Sanksi Terhadap Rusia Bisa Memicu Perang Mata Uang dan Dagang
Tidak ada komentar Rusia atas klaim tersebut, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters.
Di satu kota yang direbut kembali yang dicapai oleh Reuters, penduduk dengan berlinang air mata mengingat semak-semak dengan kematian.
"Pertama kali, saya keluar dari ruangan dan sebuah peluru memecahkan kaca, jendela, dan tersangkut di lemari," kata Mariya Zhelezova, 74, di kota pedesaan Bucha.
"Kedua kalinya, pecahan kaca hampir masuk ke kaki saya."
Walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengatakan lebih dari 300 warga telah tewas.
"Kami tidak ingin mereka kembali," kata Zhelezova. "Saya bermimpi hari ini - bahwa mereka pergi, dan tidak kembali."
Angkatan bersenjata Ukraina melaporkan berkurangnya serangan udara dan rudal Rusia pada hari Sabtu tetapi mengatakan pasukan Rusia yang mundur sedang mengerahkan ranjau.
Baca juga: Ukraina Klaim Pasukan Rusia Hancurkan 6.800 Hunian Warga
Zelenskiy memperingatkan dalam sebuah video: "Mereka menambang semua wilayah ini. Rumah-rumah ditambang, peralatan ditambang, bahkan mayat orang mati." Dia tidak menyebutkan bukti.
Layanan darurat Ukraina mengatakan lebih dari 1.500 bahan peledak telah ditemukan dalam satu hari selama pencarian di desa Dmytrivka, sebelah barat Kyiv. Ia memperingatkan orang-orang untuk waspada.
Kementerian pertahanan Rusia tidak menjawab permintaan komentar atas tuduhan penambangan tersebut. Reuters tidak dapat memverifikasinya secara independen.
Sejak mengirim pasukan pada 24 Februari lewat operasi khusus untuk demiliterisasi tetangganya, Rusia telah gagal merebut satu kota besar dan malah mengepung daerah perkotaan, mencabut seperempat penduduk Ukraina.