TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Pertamina Prime dan Seaoath pembawa minyak dari Rusia dikabarkan disandera oleh aktivis Greenpeace saat berada di lepas pantai Denmark pada Minggu (3/4/2022)
Mengutip France24, Greenpeace melakukan aksi menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia karena invasi yang dilakukan di Ukraina.
"Pada pukul 11:00 (waktu setempat) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager.
Baca juga: Rusia Dibayangi Sanksi Baru, Harga Minyak Dunia Langsung Melonjak 4 Persen
Baca juga: Balas Invasi ke Ukraina, Data Pribadi 12.000 Tentara Rusia Dibocorkan Peretas di Twitter
Disebutkan para aktivis menggunakan kayak dan berenang di air memblokir pengiriman tersebut.
Mereka diketahui membawa spanduk yang menyerukan "berhenti mengobarkan perang" dan melukis tulisan "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
Oehlenschlager mengklaim aksi mereka berhasil menghentikan pengiriman banyak kapal selama 2 pekan.
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat," kata Oehlenschlager.
Baca juga: Joe Biden Serukan Agar Vladimir Putin Diadili atas Kejahatan Perang di Ukraina
Jubir Greenpeace itu berujar bahwa aktivis Greenpeace akan mempertahankan blokade untuk mencegah kapal melakukan transfer.
Ia juga mendesak larangan impor dari Rusia oleh pemerintah Denmark.
"Mereka sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer," ujarnya.