Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah China memperpanjang penguncian atau lockdown Kota Shanghai karena wabah COVID-19 yang terus melonjak.
Dilansir AP, wabah COVID-19 di Shanghai tetap "sangat suram" di tengah penguncian yang sedang berlangsung yang membatasi sekitar 26 juta orang di rumah mereka, menurut seorang pejabat kota.
Direktur kelompok kerja Shanghai untuk pengendalian epidemi, Gu Honghui, dikutip oleh media pemerintah mengatakan bahwa wabah di kota itu "masih berjalan pada tingkat tinggi".
"Situasinya sangat suram," kata Gu, dipublikasikan AP, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Satgas: Varian Baru Covid-19 XE 10 Persen Lebih Menular dari Omicron BA 2
Pemerintah China telah mengirim lebih dari 10.000 petugas kesehatan dari seluruh negeri untuk membantu kota itu, termasuk 2.000 dari militer.
Ada juga pengujian massal terhadap warga, beberapa di antaranya telah dikunci selama berminggu-minggu.
Sebagian besar Shanghai timur, yang seharusnya dibuka kembali Jumat lalu, tetap lockdown bersama dengan bagian barat kota.
Shanghai mencatat 13.354 kasus lagi pada Senin - sebagian besar tanpa gejala - menjadikan total kota itu lebih dari 73.000 sejak gelombang infeksi terbaru dimulai bulan lalu.
Tidak ada kematian yang tercatat dari wabah Omicron tersebut.
Wabah terpisah terus mengamuk di provinsi timur laut Jilin dan ibu kota Beijing yang juga mencatat sembilan kasus tambahan.
Keluhan telah muncul di Shanghai atas kesulitan mendapatkan makanan dan kebutuhan sehari-hari, dan kekurangan pekerja medis, sukarelawan dan tempat tidur di bangsal isolasi dimana puluhan ribu disimpan untuk observasi.
Shanghai telah mengubah ruang pameran dan fasilitas lainnya menjadi pusat isolasi besar-besaran di mana orang-orang dengan gejala ringan atau tanpa gejala ditempatkan di lautan tempat tidur yang dipisahkan oleh partisi sementara.
Kemarahan publik telah dipicu oleh laporan dan klip video yang diposting di internet yang mendokumentasikan kematian seorang perawat yang ditolak masuk ke rumah sakitnya sendiri di bawah pembatasan COVID-19.
Adapula rekaman anak-anak bayi yang dipisahkan dari orang tua mereka.
Sirkulasi rekaman yang menunjukkan banyak bayi yang disimpan di ranjang mendorong Pusat Klinis Kesehatan Masyarakat kota untuk mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa anak-anak dirawat dengan baik dan sedang dalam proses dipindahkan ke fasilitas baru ketika rekaman itu diambil.