News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kesaksian Perempuan Ukraina Lihat Tentara Rusia Eksekusi Mati Suaminya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mengangkat tubuh untuk identifikasi oleh personel forensik dan petugas polisi di pemakaman di Bucha, utara Kyiv, pada 6 April 2022, setelah ratusan warga sipil ditemukan tewas di daerah di mana pasukan Rusia telah ditarik. Ibukota Ukraina, termasuk kota Bucha. - Terletak 30 kilometer (19 mil) barat laut dari pusat kota Kyiv, kota Bucha diduduki oleh pasukan Rusia pada 27 Februari pada hari-hari awal perang dan tetap di bawah kendali mereka selama sebulan. Setelah pengeboman berhenti, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali kota tersebut. Sejumlah besar mayat pria dengan pakaian sipil telah ditemukan di jalan-jalan. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Seorang perempuan Ukraina mengaku telah melihat langsung kekejaman tentara Rusia yang mengeksekusi mati suaminya.

Iryna Abramov, 48 tahun dari Bucha, Ukraina mengatakan kepada Kementerian Kebudayaan Ukraina tentang apa yang terjadi.

Saat itu, ia tengah berada di rumah dengan suaminya, Oleg 40 tahun.

Kala itu juga ada ayahnya yang sudah tua, Voloydmyr 72 tahun, ketika tentara Rusia datang.

Ia mengungkapkan mereka datang dan mengaku sebagai pembebas.

Iryana Abramov, menyaksikan bagaimana tentara Rusia telah mengeksekusi mati suaminya di Bucha, Ukraina. (Sumber: Twitter Via Daily Star) ()

Para tentara itu datang menyerbu rumahnya pada 5 Maret lalu, dan mengatakan kepadanya bahwa mereka adalah pembebas yang akan membebaskannya.

Ia mengatakan tiba-tiba nada bicara para tentara itu berubah dan kemudian menembaki rumahnya.

Mereka juga kemudian menarik Oleg keluar rumah dan menempatkannya ke trotoar.

Mereka kemudian melemparkan granat melalui pintu depan, memicu ledakan yang memekakkan telinga, dan membuat rumahnya terbakar.

Volodymyr kemudian mengambil sebuah alat pemadam kebakaran dan berteriak mencari Oleg ke putrinya.

Salah seorang tentara dilaporkan mengatakan kepada mereka bahwa Oleg tak akan bisa menolong mereka lagi.

“Mereka tidak bertanya atau mengatakan apa pun. Mereka hanya membunuhnya. Mereka hanya berkata agar ia melepas baju, berlutut dan kemudian menembaknya,” tutur Iryna dilansir dari Daily Star, Kamis (7/4/2022).

Ia menambahkan setelah penembakan itu, para tentara menyuruhnya dan sang ayah untuk pergi dari rumah dalam tiga menit.

Mereka dipaksa meninggalkan tubuh Oleg di jalanan dan darahnya berbekas di depan rumahnya selama sebulan, sebelum pasukan Ukraina kembali merebut kota tersebut.

>
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini