News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rangkuman Invasi Hari ke-47: Puluhan Ribu Orang di Mariupol Ukraina Tewas, Jenderal Baru Rusia

Penulis: Rica Agustina
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengendara sepeda melewati sebuah bangunan yang hancur di kota Borodianka, barat laut Kyiv, pada 6 April 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, Senin (11/4/2022).

Pada invasi hari ke-47 ini, dikabarkan puluhan ribu orang telah tewas di Mariupol Ukraina.

Pengeboman oleh pasukan Rusia tanpa henti selama berminggu-minggu telah menyebabkan banyaknya korban tewas di kota pelabuhan itu.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menunjuk seorang jenderal baru untuk mengarahkan perang setelah pasukannya tidak berhasil mengambil alih ibu kota Ukraina, Kyiv.

Lebih lengkap, berikut ini rangkuman invasi Rusia ke Ukraina pada hari ke-47, yang dilaporkan CNN hingga pukul 16.30 waktu Kyiv.

Baca juga: Zelenskyy: Saya Tidak Mengerti Kenapa Orang Rusia Benci Ukraina

Baca juga: Rusia Tumpuk Pasukan ke Perbatasan Timur Ukraina, Kyiv: Mereka Siapkan Serangan Berskala Besar

Pertemuan Putin dan Kanselir Austria

Sebuah pertemuan antara Kanselir Austria Karl Nehammer dan Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berlangsung di Moskow, kata juru bicara Nehammer, Etienne Berchtold.

Nehammer melakukan perjalanan ke Moskow untuk bertemu Putin dalam kunjungan pertama seorang pemimpin Uni Eropa sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Seorang pejabat tinggi Austria mengatakan Nehammer bermaksud untuk memberitahu Putin "kebenaran" tentang perang selama pertemuan tatap muka mereka.

Evakuasi Kramatorsk

Terminal kereta api Kramatorsk tetap ditutup dan evakuasi warga sipil berlanjut dari Slovyansk di dekatnya, kata Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Honcharenko.

Penutupan itu dilakukan selama pembersihan dan perbaikan setelah serangan rudal Rusia pada hari Jumat.

"Kemarin kami diizinkan pergi ke stasiun kereta api untuk mulai membersihkan setelah tragedi mengerikan itu," kata Honcharenko.

"Sayangnya, evakuasi dari stasiun kereta api Kramatorsk tidak terjadi hari ini. Tidak ada kesepakatan apakah stasiun kereta api akan dibuka, karena Ukrzaliznytsia (perusahaan kereta api negara Ukraina) harus melakukan beberapa pekerjaan perbaikan."

Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi militer regional Donetsk mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia di stasiun kereta api di Kramatorsk telah meningkat menjadi 57 orang, Minggu (10/4/2022).

Sebuah gambar menunjukkan pesawat kargo Ukraina Antonov An-225 "Mriya" yang hancur, yang merupakan pesawat terbesar di dunia, di lapangan terbang Hostomel, barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 8 April 2022, selama invasi militer Rusia diluncurkan ke Ukraina. 

Relawan Ditangkap Pasukan Rusia

Sembilan pengemudi yang bekerja untuk Help People ditahan oleh militer Rusia dan masih hilang, kata seorang pejabat kelompok itu.

Help People adalah sebuah kelompok sukarelawan Ukraina yang menyediakan makanan dan obat-obatan bagi mereka yang membutuhkan dan membantu dalam evakuasi.

Sebanyak 10 pengemudi minibus telah melaju ke wilayah Donbas untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari Kota Mariupol yang terkepung, mengoperasikan kendaraan pribadi dalam misi penyelamatan sederhana.

Tentara Rusia menghentikan mereka dan mencoba membuat mereka mengemudikan bus ke Rusia.

Ketika pengemudi menolak, mereka ditawan, kata Alex Voronin, kepala organisasi non-pemerintah.

Voronin mengatakan dia telah kehilangan kontak dengan semua pengemudi kecuali satu.

"Menurut orang-orang yang berhasil mereka evakuasi, militer Rusia mengambil kendaraan dengan orang-orang di Mariupol dari pengemudi, para pengungsi dibawa ke desa Nikolske, pengemudi sendiri dibawa pergi untuk identifikasi. Beberapa dari mereka ditahan di pusat penahanan pra-sidang di Donetsk," kata Voronin.

Salah satu dari 10 pengemudi dibebaskan dan dari dia kita tahu bahwa tiga dari yang hilang ada di Donetsk.

Mereka diinterogasi dengan kekerasan, diberi makan dengan buruk, dan ditahan dalam kondisi yang mengerikan.

Baca juga: Mengapa Vladimir Putin Tunjuk Jenderal Aleksandr Dvornikov sebagai Komandan Perang Rusia di Ukraina?

Baca juga: Suplai Senjata ke Ukraina, Kini Stok Persenjataan Jerman Terancam Menipis

Ukraina Siap Hadapi Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa Rusia akan meluncurkan aksi tempur skala penuh di timur.

Menanggapi hal itu, Zelensky mengatakan pihaknya siap menghadapi pasukan Putin.

Berbicara selama pidato TV, dia juga menuduh kepemimpinan Rusia "berbohong" dalam upaya untuk mengalihkan tanggung jawab atas perang.

Jenderal Baru Rusia

Putin telah menunjuk seorang jenderal baru untuk mengarahkan perang setelah pasukan Rusia gagal mengambil alih Kyiv, menurut pejabat AS dan Eropa.

Para pejabat mengatakan Jenderal Angkatan Darat Alexander Dvornikov, komandan Distrik Militer Selatan Rusia, telah ditunjuk sebagai komandan teater kampanye di Ukraina.

Dia adalah komandan pertama operasi militer Rusia di Suriah.

Di bawah komandonya, pesawat Rusia mengepung Aleppo timur yang dikuasai pemberontak, menyebabkan banyak korban sipil.

Eknomi Ukraina Hancur

Bank Dunia telah memperingatkan ekonomi Ukraina akan menyusut setengah tahun ini karena invasi Rusia.

Dalam pembaruan ekonomi kawasan, Bank Dunia mengatakan ekonomi Ukraina diperkirakan akan menyusut sekitar 45,1 persen tahun ini.

Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil. (AFP)

Serangan di Donetsk dan Luhansk

Penembakan oleh angkatan bersenjata Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur berlanjut pada hari Senin, menurut sebuah laporan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.

Pasukan Ukraina telah memukul mundur beberapa serangan yang mengakibatkan penghancuran tank, kendaraan, dan peralatan artileri Rusia.

Laporan Inggris juga mengatakan soal penggunaan amunisi fosfor sebelumnya oleh Rusia di Donetsk.

Menurut Human Rights Watch, fosfor putih dapat membakar orang sampai ke tulang, membara di dalam tubuh, dan menyalakan kembali saat perban dilepas.

Amunisi dilarang atau dibatasi menurut hukum internasional di daerah berpenduduk.

Penembakan di Kharkiv

Penembakan pasukan Rusia terhadap Kharkiv dan wilayah sekitarnya berlanjut pada hari Senin, menurut Oleh Syniehubov, kepala administrasi militer regional Kharkiv.

Zelensky Minta Bantuan Senjata ke Korea Selatan

Zelensky telah menggunakan pidatonya di parlemen Korea Selatan pada hari Senin untuk meminta senjata guna membantu pertahanan negaranya melawan Rusia, meski Kementerian Pertahanan Korea Selatan telah menolak permintaan tersebut sebelumnya.

"Ukraina membutuhkan dukungan untuk militernya, termasuk pesawat dan tank," kata Zelensky.

"Korea Selatan dapat membantu Ukraina. Korea Selatan memiliki berbagai sistem pertahanan yang dapat bertahan melawan tank, kapal, dan rudal Rusia."

"Jika Ukraina dapat memiliki senjata ini, mereka tidak hanya akan menyelamatkan nyawa orang biasa, tetapi mereka akan menyelamatkan Ukraina."

Baca juga: Inggris Janjikan Tambahan Bantuan Militer untuk Ukraina Setelah Kunjungan Boris Johnson ke Kyiv

Baca juga: Minyak Rusia Akan Jadi Target Paket Sanksi Uni Eropa Berikutnya

Puluhan Ribu Orang Tewas di Mariupol

Dalam pidato video di parlemen Korea Selatan, Zelensky mengatakan puluhan ribu orang tewas di Mariupol.

"Mariupol telah diblokir oleh pasukan Rusia sejak 1 Maret. Itu adalah kota berpenduduk setengah juta. Setengah juta orang. Penjajah memblokirnya dan bahkan tidak mengizinkan makanan dan air dibawa ke sana," kata Zelensky.

"Mereka mencoba menangkapnya dengan cara yang paling brutal hanya untuk menghancurkan semua yang ada di kota."

"Mariupol dihancurkan. Ada puluhan ribu yang mati. Namun demikian, Rusia tidak menghentikan serangan. Mereka ingin menjadikan Mariupol sebagai etalase kota yang hancur."

Jerman Siapkan Penerbangan Evakuasi Pertama

Angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, sedang mempersiapkan penerbangan evakuasi pertama yang membawa warga sipil Ukraina yang terluka sejak awal invasi Rusia, kata seorang juru bicara.

Sebuah Airbus A310 MedEvac Angkatan Udara khusus berangkat pada hari Senin dari lapangan udara militer Cologne-Wahn ke kota Rzeszow di tenggara Polandia, sekitar 90 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Pesawat itu akan membawa anak-anak dan orang dewasa ke Jerman untuk perawatan, Bundeswehr mengkonfirmasi.

Sebelumnya, tentara Ukraina yang terluka telah dibawa ke Jerman dengan cara lain.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Ca)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini