News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta-fakta Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Baru Pakistan Pengganti Imran Khan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Shehbaz Sharif (tengah) berbicara dengan media sebelum menghadiri sidang di luar gedung Mahkamah Agung di Islamabad pada 7 April 2022. Siapa Shehbaz Sharif, perdana menteri baru Pakistan pengganti Imran Khan? Ini jejak karier politiknya.

TRIBUNNEWS.COM - Majelis Nasional Pakistan pada hari Senin (11/4/2022) memilih Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri baru negara itu.

Penunjukan itu hanya berselang 2 hari setelah pemerintah Imran Khan kalah dalam mosi tidak percaya.

Sebagai presiden Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) Shehbaz Sharif adalah sosok yang terdepan untuk jabatan PM.

Ia merupakan pemimpin koalisi partai-partai oposisi yang mencopot Imran Khan dari jabatannya.

Shehbaz juga adalah satu-satunya kandidat yang tersisa dalam pemilihan setelah mantan menteri luar negeri Shah Mahmood Qureshi mengumumkan bahwa partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf, memboikot pemungutan suara dan melakukan pemogokan.

Baca juga: AS Dituding di Balik Demo Akbar Gulingkan PM Pakistan, Gara-gara Dukung China dan Harga Sembako Naik

Baca juga: Kalah Mosi Tidak Percaya, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Digulingkan

Foto selebaran yang dirilis oleh Departemen Informasi Pers (PID) pada 11 April 2022 menunjukkan Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih Shehbaz Sharif berpidato di Majelis Nasional di Islamabad. Anggota parlemen Pakistan pada 11 April 2022 memilih Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri baru negara itu setelah penggulinganImran Khan, yang mengundurkan diri dari kursi majelis nasionalnya - bersama dengan sebagian besar anggota partainya - menjelang pemungutan suara. (Handout / PID / AFP)

Dilansir India Times, berikut 10 fakta-fakta tentang Shehbaz Sharif.

- Shehbaz Sharif (70), adalah adik dari mantan perdana menteri Nawaz Sharif yang sudah 3 kali menjabat.

- Shehbaz pernah menjabat sebagai ketua menteri Punjab Pakistan tiga kali (1997, 2008 dan 2013), menjadikannya ketua menteri terlama di provinsi tersebut.

- Shehbaz, bagian dari dinasti Sharif yang kaya, terkenal karena gaya administratifnya yang tegas.

Hal itu terlihat saat ia menjabat sebagai ketua menteri Punjab dan bekerja dengan China dalam proyek-proyek yang didanai Beijing.

- Shehbaz lahir di Lahore dalam keluarga industri kaya dan dididik secara lokal.

Setelah itu ia memasuki bisnis keluarga dan bersama-sama memiliki perusahaan baja Pakistan.

- Shehbaz memasuki politik di Punjab, menjadi menteri utama untuk pertama kalinya pada tahun 1997.

Namun ia terperangkap dalam pergolakan politik nasional dan dipenjarakan setelah kudeta militer.

Ia kemudian dikirim ke pengasingan di Arab Saudi pada tahun 2000.

Baca juga: Perdana Menteri Pakistan Tuduh Amerika Serikat Dalang di Balik Desakan Perubahan Rezim di Negaranya

Baca juga: India Minta Maaf, Pasukannya Tak Sengaja Meluncurkan Rudal dan Jatuh di Wilayah Pakistan

- Shehbaz kembali dari pengasingan pada tahun 2007 untuk melanjutkan karir politiknya, lagi-lagi di Punjab.

- Shehbaz memasuki panggung politik nasional dengan menjadi ketua partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N).

Ia menggantikan Nawaz yang dinyatakan bersalah pada tahun 2017 atas tuduhan menyembunyikan aset terkait pengungkapan Panama Papers.

- Pada Desember 2019, Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) membekukan 23 properti milik Shehbaz dan putranya, Hamza Sharif, dengan tuduhan pencucian uang.

- Pada 28 September 2020, NAB menangkap Shehbaz di pengadilan tinggi Lahore dan mendakwanya atas tuduhan pencucian uang.

Dia dipenjara sambil menunggu persidangan.

Pada 14 April 2021, pengadilan tinggi Lahore membebaskannya dengan jaminan dalam referensi pencucian uang.

- Para analis mengatakan Shehbaz, tidak seperti Nawaz, memiliki hubungan baik dengan militer Pakistan.

Militer Pakistan secara umum diketahui mengendalikan kebijakan luar negeri dan pertahanan di negara bersenjata nuklir berpenduduk 220 juta orang itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini