Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Nokia akan menghentikan aktivitasnya di wilayah Federasi Rusia terkait operasi militer yang dilancarkan negara itu di Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan produsen peralatan telekomunikasi asal Finlandia tersebut pada Selasa waktu setempat.
"Sudah jelas bagi Nokia bahwa melanjutkan kehadiran kami di Rusia tidak akan mungkin. Kami sekarang dapat mengumumkan bahwa kami akan keluar dari pasar Rusia," kata Nokia.n
Dikutip dari laman TASS, Selasa (12/4/2022), Nokia juga menekankan pentingnya memastikan kelanjutan arus informasi dan akses ke internet di tanah Rusia.
"Saat kami keluar (pasar Rusia), kami memberikan dukungan yang diperlukan untuk memelihara jaringan dan mengajukan lisensi yang relevan untuk mengaktifkan dukungan ini sesuai dengan sanksi saat ini," jelas Nokia.
Baca juga: 7 Tahun Vakum, Nokia Comeback Dengan Tablet Terbarunya, Masih Beredar di Eropa
Perlu diketahui, selama beberapa minggu terakhir, perusahaan itu telah menghentikan pengiriman peralatan telekomunikasi ke Rusia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.
Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.
Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.
Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.
Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.
Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.