TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya enam orang tewas dan 11 lainnya luka-luka setelah dua ledakan menghantam sebuah sekolah anak laki-laki di lingkungan Dasht-e-Barchi, ibu kota Afghanistan, Kabul.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran, pada hari Selasa (19/4/2022).
Dia mengatakan enam orang tewas dan 11 lainnya terluka dalam dua ledakan bom rakitan (IED) di luar sekolah menengah Abdul Rahim Shahid di Kabul barat.
Zadran sebelumnya men-tweet bahwa tiga ledakan telah mengguncang sekolah, yang berada di daerah yang sebagian besar dihuni oleh komunitas Syiah Hazara - minoritas etnis dan agama yang sering menjadi sasaran serangan ISIL (ISIS) di masa lalu.
Mengutip Al Jazeera, ledakan hari Selasa terjadi saat para siswa keluar dari kelas pagi.
Sementara, kepala departemen perawatan rumah sakit mengatakan, setidaknya empat orang tewas dan 14 terluka dalam ledakan itu.
Baca juga: Serangan Udara Militer Pakistan Tewaskan 47 Warga Afghanistan
Meski begitu, jumlah korban belum dapat diketahui secara pasti.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menyusul jeda kekerasan selama bulan-bulan musim dingin dan setelah pasukan asing mundur tahun lalu.
Penguasa Taliban Afghanistan mengatakan mereka telah mengamankan negara itu sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus, tetapi para pejabat dan analis internasional mengatakan risiko pemberontakan tetap ada.
Banyak serangan dalam beberapa bulan terakhir telah diklaim oleh ISIL.
Afghanistan Diserang Pakistan
Serangan udara militer Pakistan terhadap warga sipil di Provinsi Khost dan Kunar, Afghanistan Timur pada Sabtu (16/4/2022) telah menewaskan 47 orang.
Sementara 22 lainnya mengalami luka-luka.
Ketegangan perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan telah meningkat sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu.