Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, PRAHA - Jumlah orang yang melarikan diri dari Ukraina telah melewati 5 juta dan menjadi krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak akhir Perang Dunia Kedua, kata sebuah Badan Pengungsi PBB pada hari Rabu (20/4/2022).
Dilansir Reuters, data UNHCR menunjukkan bahwa 5,03 juta telah melarikan diri dari Ukraina akibat invasi Rusia pada hari Rabu.
"Mereka telah meninggalkan rumah dan keluarga mereka," kata Kepala UNHCR Filippo Grandi di Twitter.
Sebagian besar pengungsi telah menyeberang ke Uni Eropa melalui titik perbatasan di Polandia, Slovakia, Hongaria dan Rumania di mana para sukarelawan dan pemerintah telah bergegas untuk membantu mereka yang tiba.
Baca juga: PBB: Setidaknya 2.104 Warga Sipil di Ukraina Tewas Sejak Dimulainya Serangan Rusia
Sebagian besar perempuan dan anak-anak, para pengungsi juga mencari pekerjaan, akomodasi dan untuk memberikan mereka dukungan.
Jakub Andrle, koordinator program migrasi pada orang yang membutuhkan, kelompok bantuan yang berbasis di Praha beroperasi di Ukraina mengatakan jumlah pengungsi kali ini belum pernah terjadi sebelumnya bagi Eropa Tengah.
"Penting juga untuk mengingat jumlahnya dapat meningkat dengan cepat dari hari ke hari tergantung pada situasi di lapangan," ujarnya.
Lebih dari setengah pengungsi telah memasuki Uni Eropa melalui Polandia di mana banyak yang memiliki koneksi keluarga dan lainnya yang tinggal di komunitas Ukraina pra-perang terbesar di kawasan ini.
Di Eropa Tengah dan Timur, banyak warga bergegas ke perbatasan pada awal perang.
Banyak di antara para pengungsi yang mengalami perjalanan panjang dan mengerikan bagi keselamatan mereka.
Sekarang fokusnya telah bergeser untuk dukungan jangka panjang bagi para pengungsi.
Hal tersebut dikarenakan kota-kota mencapai kapasitas perumahan dan banyak pengungsi tetap berada di perumahan sementara dengan keluarga mereka.
Banyak hotel juga yang membutuhkan ruang untuk musim turis yang akan datang.
"Tanggapan pertama benar-benar baik tetapi sekarang pemerintah perlu memikirkan perspektif jangka panjang," kata, orang-orang yang membutuhkan Koordinator Program Migrasi Katarina Pleskot Kollarova.
"Sudah semakin sulit, misalnya, untuk menemukan tempat di Praha dan lebih sulit untuk menjaga keluarga besar bersama."