Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan pasukan Rusia menguasai 80 persen wilayahnya. Sebelum Rusia menginvasi pada 24 Februari, pemerintah Kiev menguasai 60 persen wilayah Luhansk.
Haidai mengatakan Rusia, setelah merebut kota kecil Kreminna, sekarang merangsek ke arah kota Rubizhne dan Popasna. Dia mengimbau seluruh warga untuk segera mengungsi.
“Para penjajah hanya mengendalikan sebagian kota-kota ini, dan tidak dapat menerobos ke pusat-pusatnya,” kata Haidai di aplikasi perpesanan Telegram.
Para analis mengatakan serangan di timur bisa menjadi perang habis-habisan karena Rusia menghadapi pasukan Ukraina yang paling berpengalaman dan tangguh, yang memerangi separatis pro-Moskow di Donbas selama delapan tahun.
Kibarkan Bendera Rusia
Sementara itu, Tentara Rusia dilaporkan telah mengibarkan bendera Uni Soviet di Kota Kherson, Ukraina.
Hal itu terungkap lewat rekaman video yang tersiar di media sosial.
Para tentara Rusia terlihat mengibarkan bendera era Soviet di monumen Api Abadi di selatan kota Kherson.
Dikutip dari Express, pengibaran tersebut dilakukan sebagai tanda kemenangan dan keberhasilan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin menguasai Kherson.
Kherson sudah berada dalam pendudukan Rusia sejak pertengahan Maret, setelah diserang selama sepekan.
Video itu sendiri direkam oleh pasukan Rusia, yang terlihat bangga menaikkan bendera kemenangan berwarna merah di era Soviet.
Video tersebut mengikuti laporan dari Ukraina yang tampaknya mengonfirmasi bahwa pasukan Rusia secara signifikan mengintensifkan pendudukan mereka di wilayah tenggara Ukraina.
Kementerian Pertahanan Inggris telah mendapatkan laporan terbaru yang mengonfirmasikan bahwa pertempuran di Donbas telah meningkat.
Selain itu, pasukan Ukraina di Mariupol yang tengah dikepung Rusia, sudah berada dalam kondisi terjepit.