TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-58, Jumat (22/4/2022).
Wali kota Mariupol menyebut Rusia menyembunyikan bukti kejahatan perang "biadab" di kota itu dengan mengubur mayat warga sipil yang tewas di kuburan massal baru.
Klaim Wali Kota Mariupol disampaikan bersamaan ketika perusahaan citra satelit Amerika Serikat (AS) merilis foto yang diduga cocok dengan situs tersebut.
Baca juga: Ukraina Butuh Biaya 600 Miliar Dolar AS untuk Bangun Kota-kotanya yang Hancur karena Perang
Baca juga: Foto Diduga Kuburan Massal di Manhush, Ukraina Tuduh Rusia Kubur 9.000 Warga Mariupol di Sana
Berikut ini Tribunnews.com rankum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-58 dikutip The Guardian.
Wali Kota Mariupol sebut Rusia sembunyikan bukti kejahatan perang
Wali kota Mariupol menyebut Rusia menyembunyikan bukti kejahatan perang "biadab" di kota itu dengan mengubur mayat warga sipil yang tewas di kuburan massal baru.
Klaim Wali Kota Mariupol disampaikan bersamaan ketika perusahaan citra satelit Amerika Serikat (AS) merilis foto yang diduga cocok dengan situs tersebut.
Pejabat AS tolak klaim Putin
Para pejabat AS menolak klaim Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa pasukannya membebaskan kota pelabuhan Mariupol sebagai sebuah disinformasi.
Putin membuat klaim itu meskipun Menteri Pertahanannya mengakui bahwa militer Rusia masih memerangi ribuan tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal.
Baca juga: Parlemen Rusia Disebut Usulkan Ambil Paksa Darah Tawanan Perang Ukraina: Hanya Bagi yang Sehat
Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Umumkan Bantuan Keamanan Baru untuk Ukraina
Pejabat Barat: Putin masih bisa menang
Pejabat Barat menyebut Putin masih dalam posisi bisa menang dalam perang di Ukraina, meskipun gagal dalam tujuannya.
Rusia telah mulai mengatasi beberapa masalah yang telah menghambat tentaranya pada awal invasi, kata seorang pejabat.
Rusia tolak usulan gencatan senjata Paskah