China, pembelanja militer terbesar kedua di dunia dengan perkiraan US$293 miliar, meningkatkan pengeluarannya sebesar 4,7 persen.
Ini menandai peningkatan pengeluaran selama 27 tahun berturut-turut.
Pembangunan militer China menyebabkan tetangga regionalnya turut meningkatkan anggaran militer mereka, dengan Jepang menambahkan US$7 miliar, naik 7,3 persen.
Hal ini merupakan peningkatan tahunan tertinggi Jepang sejak 1972.
Australia juga menghabiskan empat persen lebih banyak untuk militernya, mencapai US$31,8 miliar pada tahun 2021.
India, pembelanja terbesar ketiga di dunia dengan US$76,6 miliar, juga meningkatkan pendanaan pada tahun 2021 tetapi hanya 0,9 persen.
Inggris mengambil alih tempat nomor empat, dengan peningkatan tiga persen dalam pengeluaran militer menjadi US$68,4 miliar.
Negara ini menggantikan Arab Saudi yang malah menurunkan pengeluaran sebesar 17 persen menjadi sekitar US$55,6 miliar.
Belanja Militer Rusia Meningkat
Pengeluaran Rusia tumbuh sebesar 2,9 persen menjadi US$65,9 miliar.
Tahun 2021, merupakan tahun ketiga peningkatan belanja militer secara berturut-turut oleh Moskow.
Lopes da Silva mengatakan, pengeluaran pertahanan menyumbang 4,1 persen dari produk domestik bruto (PDB) Rusia yang mana ini jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia.
Fakta ini menjadikan Moskow pembelanja terbesar kelima di dunia.
Pendapatan dari minyak dan gas yang tinggi menopang Rusia untuk meningkatkan belanja militer.