TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan masih menangguhkan sanksi kepada Alina Kabaeva.
Perempuan cantik ini disebut-sebut sebagai kekasih Presiden Rusia Vladimir Putin.
Alasannya, AS khawatir atas eskalasi dengan Rusia jika Kabaeva disanksi.
Menurut laporan Wall Street Journal, sanksi terhadap Kabaeva telah dibahas bersama oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri AS.
Paket sanksi umumnya mesti disetujui lebih dulu oleh Dewan Keamanan Nasional AS sebelum ditetapkan.
Gedung Putih sendiri telah menetapkan sanksi-sanksi yang menjerat individu-individu berpengaruh Rusia, termasuk Putin.
Namun ketika sanksi terhadap Kabaeva hendak diloloskan, Dewan Keamanan Nasional AS dilaporkan memblokir keputusan tersebut.
“Kami telah menyiapkan sanksi bagi sejumlah orang yang kini belum disanksi. Kami terus memikirkan kapan akan memberlakukan sanksi-sanksi itu untuk impak yang maksimum,” kata seorang pejabat AS saat ditanya perihal rencana sanksi Kabaeva.
Alina Kabaeva adalah mantan juara Olimpiade nomor senam irama asal Rusia.
Wanita yang kini berusia 39 tahun itu santer dirumorkan menjadi kekasih gelap Putin sejak dekade lalu.
Hubungan antara Putin dan Kabaeva dicurigai terjalin sejak sang presiden masih terikat pernikahan dengan Lyudmila Shkrebneva.
Putin dan Lyudmila bercerai pada 2014 silam.
Pemerintah AS meyakini bahwa Kabaeva adalah pacar Putin dan telah melahirkan setidaknya tiga anak bersama sang presiden.
Kabaeva juga dicurigai berperan penting dalam menyembunyikan kekayaan Putin.
Baca juga: Penampilan Terbaru Vladimir Putin Dinilai Aneh, Termasuk Gerakan Tangan dan Kakinya Jadi Sorotan