News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Lanjutkan Upaya Kuasai Mariupol, Pasukan Rusia Bombardir Pabrik Azovstal

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

Pernyataan Putin Sebelumnya

Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan militernya untuk membatalkan rencana menyerbu pabrik Azovstal di kota pelabuhan Mariupol, Ukraina, Kamis (21/4/2022).

Putin mengatakan, ingin pabrik itu terus diblokade secara tertutup.

Presiden Rusia memberi perintah pembatalan penyerbuan tersebut kepada Sergei Shoigu, menteri pertahanannya.

Baca juga: Pesawat Rusia, Termasuk Maskapai Sipilnya yang Menuju Suriah Dilarang Melintasi Wilayah Udara Turki

Baca juga: Gara-gara Media Rusia, Moskow Mulai Selidiki Keberadaan Pasukan Khusus Inggris di Ukraina

Sebelumnya, Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa lebih dari 2.000 pejuang Ukraina masih bersembunyi di pabrik besar itu.

"Saya menganggap usulan penyerbuan zona industri tidak perlu," kata Putin kepada Shoigu, sebagaimana dilansir CNA.

"Aku memerintahkanmu untuk membatalkannya."

Putin mengatakan keputusannya untuk tidak menyerbu pabrik Azovstal dimotivasi oleh keinginan untuk melindungi nyawa tentara Rusia.

"Tidak perlu naik ke katakombe ini dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri ini," katanya.

"Blokir kawasan industri ini sehingga lalat tidak bisa lewat."

Putin juga meminta pejuang Ukraina yang tersisa di Azovstal yang belum menyerah, mengatakan Rusia akan memperlakukan mereka dengan hormat dan akan memberikan bantuan medis kepada mereka yang terluka.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.

Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Rusia Vs Ukraina lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini