News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Pabrik Baja Azovstal Mariupol untuk Proses Evakuasi Warga Sipil

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (25/4/2022), mengumumkan gencatan senjata di sekitar pabrik baja Azovstal di Mariupol.

Gencatan senjata ini memungkinkan evakuasi warga sipil dari kawasan industri tersebut.

"Pasukan Rusia mulai pukul 14.00 waktu Moskow pada 25 April 2022, secara sepihak akan menghentikan permusuhan apapun, menarik unit ke jarak aman dan memastikan penarikan warga sipil," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari NDTV.

Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut warga sipil akan dibawa "ke manapun (wilayah) yang mereka pilih."

Ia menambahkan, pihak Ukraina harus menunjukkan "kesiapan" untuk memulai evakuasi kemanusiaan "dengan mengibarkan bendera putih" di Azovstal.

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (Handout / Mariupol City Council / AFP)

Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Negara Teroris, Buntut Serangan Rudal di Odesa yang Tewaskan Bayi 3 Bulan

Baca juga: Nenek, Ibu, dan Anak Balita Yuriy Tewas Akibat Serangan Rudal Rusia yang Hantam Apartemen Mereka

Menurut kementerian, informasi ini akan dikomunikasikan pada orang-orang di dalam Azovstal melalui siaran radio setiap 30 menit.

Mengutip Euro News, sekitar 1.000 warga sipil telah bersembunyi bersama pejuang Ukraina di pabrik tersebut selama berminggu-minggu, karena pasukan Rusia mengepungnya.

Sempat Diblokir

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pada pasukannya agar tak menyerang benteng terakhir kota pelabuhan tersebut, pabrik baja Azovstal.

Dikutip dari NPR, pasukan Rusia telah mengepung Mariupol sejak hari-hari awal invasi dan telah menghancurkan sebagian besar wilayah.

Para pejabat tinggi telah berulang kali mengindikasikan kota itu akan jatuh ke tangan Rusia, tapi pasukan Ukraina tetap bertahan.

Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan Ukraina bersembunyi di pabrik Azovstal, sementara pasukan Rusia menggempur lokasi industri dan berulang kali mengeluarkan ultimatum agar menyerah.

Putin mengatakan, saat ini ia tidak akan mengambil risiko mengirim pasukannya ke bawah tanah pabrik Azovstal.

Ia justru memilih memblokir pabrik tersebut "sehingga tidak ada seekor lalat pun yang masuk."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini