Sisa-sisa Ekses Perang Dunia I
Rencana tersebut tampaknya merupakan upaya, katanya, untuk mengulangi kesepakatan bersejarah yang dibuat setelah Perang Dunia I.
Negara-negara sekutu atau barat menerima hak Warsawa untuk menduduki, dalam contoh pertama, sebagian Ukraina untuk melindungi rakyatnya dari “ncaman Bolshevik”.
Jika operasi awal itu berhasil, selanjutnya daerah-daerah itu akan dimasukkan ke dalam negara Polandia.
Perbatasan barat Ukraina terakhir digambar ulang setelah Perang Dunia II ketika Polandia setuju berpisah dengan wilayah Galicia Timur dan sebagian besar Volhynia.
Kedua wilayah itu dimasukkan ke Republik Sosialis Soviet Ukraina. Warsawa diberi kompensasi tanah yang sebelumnya menjadi bagian dari Jerman, yaitu pelabuhan Gdansk (Danzig).
Nazi Jerman menginvasi Polandia pada Agustus 1939, membuka jalan bagi pendudukan enam tahun negara itu, yang berakhir pada 1945 ketika tanah Polandia dibebaskan Moskow.
Pada tahun 1943, Galicia Timur dan Volhynia menjadi tempat pembunuhan massal yang dilakukan kelompok nasionalis Ukraina OUN-UPA (Organisasi Nasionalis Ukraina–Tentara Pemberontak Ukraina).
Mereka bekerja sama dengan Nazi. Sekurangnya 100.000 orang, kebanyakan orang Polandia dan Yahudi, diyakini telah dibunuh saat itu.
Beberapa tahun yang lalu, parlemen Polandia mengakui kejahatan nasionalis Ukraina terhadap Polandia selama Perang Dunia II sebagai "genosida."
Anggota kepemimpinan yang mengesahkan kekejaman itu sekarang dianggap sebagai pahlawan nasional di Ukraina.
Tokoh Sepuh Militer Polandia Kecam Ukraina
Di Warsawa, pensiunan Jenderal Waldemar Skrzypczak, seorang tokoh berpengaruh di militer Polandia, mengatakan dia menarik semua kata-kata dukungan untuk Ukraina.
Alasannya, negara itu kini merosot ke arah nasionalisme. Sebelumnya dia menganjurkan memasok senjata berat ke Kiev.