TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Militer AS telah mengirimkan senjata untuk Ukraina, ada 5.000 unit rudal antitank Javelin.
Sementara itu, Evgeny Norin, seorang sejarawan Rusia yang berfokus pada perang Rusia dan politik internasional menulis kilas balik tragedi Odessa 2 Mei 2014.
Masih soal invasi Rusia, pejabat Amerika Serikat dan Barat meyakini Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera mendeklarasikan perang terhadap Ukraina secara resmi pada peringatan Hari Kemenangan 9 Mei.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Ini Senjata Berat yang Dipasok AS ke Ukraina, Ada 5.000 Unit Rudal Antitank Javelin
Militer AS telah mengirimkan sekira 80 persen howitzer M777 dan setengah dari amunisi 155 mm yang dijanjikan ke Ukraina oleh Presiden AS Joe Biden bulan lalu.
Pentagon telah mengonfirmasi pengiriman itu, Senin (2/5/2022). Militer AS juga mengatakan telah memasok hampir semua baterai dan radar anti-pesawat dan 5.000 rudal anti-tank Javelin.
Angka-angka tersebut berasal dari briefing di Pentagon, dikutip Russia Today, Selasa (3/5/2022). Seorang pejabat pertahanan Amerika memberikan laporan bantuan militer Washington ke Kiev.
Biden awalnya menjanjikan 18 howitzer ke Ukraina, tetapi kemudian menambahkan 72 lagi, bersama 140.000 butir amunisi 155 mm, sepuluh radar kontra-artileri, dua radar pengawasan udara, 200 pengangkut personel lapis baja M113, 100 humvee, dan 11 helikopter Mi-17.
Baca juga: Pentagon: AS Latih Lebih dari 50 Pasukan Ukraina di Jerman
Baca juga: Rusia Dapatkan Bukti Pentagon Dukung Laboratorium Biologi Militer di Ukraina
Baca juga: Rusia Lakukan Uji Coba Rudal, Pentagon Tidak Khawatir, Pakar Sebut Moskow Ingin Pamer
Menurut Pentagon, setengah dari amunisi 155mm sudah ada di tangan Ukraina, dan lebih banyak lagi yang dikirim setiap hari.
Sebanyak 72 howitzer telah dikirimkan, bersama hampir semua radar. Sebanyak 14 penerbangan kargo berangkat dari AS selama 24 jam terakhir, dan 11 penerbangan lagi diharapkan pada hari berikutnya, bersama dengan 23 penerbangan dari lima negara lain.
Penerbangan kargo ini dilaporkan mendarat di Polandia, dari mana senjata dibawa melintasi perbatasan Ukraina melalui jalan darat dan kereta api.
Pentagon juga mengungkapkan pelatihan ke pasukan Ukraina terkait penggunaan howitzer berlangsung di Jerman.