TRIBUNNEWS.COM - Ukraina berhasil menargetkan kapal perang berharga milik Rusia pada April lalu dengan rudal jelajah anti-kapal mereka.
Rupanya, keberhasilan itu mendapat bantuan dari Amerika Serikat (AS).
Awalnya, pasukan Ukraina melihat kapal perang Rusia di Laut Hitam.
Kemudian, mereka menghubungi pihak Amerika untuk mengonfirmasi kebenarannya.
AS pun menjawab bahwa benar itu kapal milik Rusia dan memberikan informasi dari intelijen mereka tentang lokasinya.
Hal ini disampaikan oleh seorang sumber kepada CNN, Kamis (5/5/2022).
Namun, tidak diketahui apakah AS tahu Ukraina hendak menyerang kapal itu dan ada keterlibatan AS dalam aksi penyerangan.
Alhasil, kapal perang Rusia itu tenggelam setelah dihantam dua rudal jelajah Ukraina pada 14 April yang disebut memberikan pukulan berat bagi militer Rusia.
Cerita ini pertama kali disampaikan oleh NBC News, yang menandakan sikap pemerintahan Joe Biden yang semakin condong ke depan dalam membantu Ukraina melalui intelijennya.
Disebut-sebut, hal ini merupakan perubahan kebijakan yang lebih luas untuk membantu Ukraina mengalahkan Rusia dan melemahkan militernya.
Seperti diketahui, AS selama berbulan-bulan telah memberikan intelijen kepada pasukan Ukraina tentang pergerakan pasukan Rusia di Ukraina.
Termasuk mengenai komunikasi tentang perencanaan militer Rusia.
Hal ini memberikan keuntungan bagi Ukraina untuk menyadari kemungkinan mereka lebih memahami ancaman yang ditimbulkan oleh kapal-kapal Rusia di Laut Hitam.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-72, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia, Pakai Satelit untuk Pantau Pergerakan
Sebab, kapal-kapal tersebut banyak menembakkan rudal ke wilayah Ukraina.