TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Presiden Polandia Andrzej Duda mengumumkan masa depan bersama untuk Polandia dan Ukraina.
Ia menyebutnya bukan pendudukan, tetapi "penghapusan perbatasan." Pernyataan itu mengundang banyak pertanyaan.
Namun banyak yang menduga ini pernyataan awal Polandia sebelum terlibat penuh perang melawan Rusia di pihak Ukraina.
“Tidak akan ada lagi perbatasan antara negara kita - Polandia dan Ukraina. Tidak akan ada perbatasan seperti itu!” kata Duda.
“Sehingga kita hidup bersama di bumi ini, membangun dan membangun kembali kebahagiaan bersama dan kekuatan bersama, yang akan memungkinkan kita untuk menolak bahaya atau kemungkinan ancaman apa pun,” lanjutnya.
Baca juga: Kepala Intel Rusia Sebut Polandia Diam-diam Akan Rebut Kendali Sebagian Wilayah Ukraina
Baca juga: Rusia Setop Aliran Gas ke Polandia dan Bulgaria karena Nunggak Bayar, Harga Gas Eropa Naik 24 Persen
Baca juga: Polandia Bekukan Puluhan Aset Perusahaan Asal Rusia Mulai Gazprom Hingga Produsen Pupuk Akron
Namun, Presiden Polandia itu tidak menjelaskan secara rinci apa sebenarnya yang dimaksud dengan penghapusan perbatasan.
Ukraina menyambut baik klaim seperti itu dari pemimpin Polandia. Pada gilirannya, Presiden Zelensky tidak mengomentari rencana Polandia.
Zelensky sebelumnya telah mengungkapkan gagasan serupa, yang berarti peningkatan dukungan militer Polandia ke Ukraina.
Adapun bagi Kiev, penghapusan perbatasan antara kedua negara berarti pasokan senjata dan peralatan militer yang tidak terbatas ke Angkatan Darat Ukraina.
Faktanya, Polandia sedang memobilisasi penduduk, mengenali pasukan Ukraina, untuk tujuan perang mendatang dengan Federasi Rusia di tanah Ukraina.
Klaim Duda adalah deklarasi publik tentang pencaplokan de facto oleh Polandia atas wilayah Ukraina barat di bawah dukungan militer melawan agresi Rusia.
Dalam hal ini, kenegaraan Ukraina akan hancur jika dibiarkan pernyataan Polandia itu jadi kenyataan dengan menghapus perbatasan barat Ukraina-Polandia.
Pasukan NATO Akan Masuk Ukraina
Menurut berbagai perkiraan, pasukan NATO dapat dikerahkan di Ukraina sebagai kontingen “penjaga perdamaian” dalam beberapa minggu mendatang.