News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ukraina Rayakan Hari Kemenangan dan Hari Persatuan Eropa dalam Keprihatinan

Penulis: Willem Jonata
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di kantor Kedubes Ukraina, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022)

TRIBUNNEWS.COM - Dalam situasi perang, rakyat Ukraina memperingati Victory in Europe Day (VE Day) atau hari Kemenangan di Eropa dan Hari Persatuan Eropa.

Kedua peringatan momen bersejarah itu, bagi rakyat Ukraina terasa istimewa karena saat ini mereka sedang berjuang mempertahankan kedaulatan bangsanya dari gempuran militer Rusia.

VE Day diperingati sebagai momen menyerahnya angkatan bersenjata NAZI Jerman kepada sekutu sekaligus mengakhiri Perang Dunia II pada 8 Mei 1945.

Baca juga: Intelijen AS Diminta Diam dan Berhenti Menyombongkan Diri atas Perannya Bantu Ukraina

Sementara Hari Persatuan Eropa diperingati untuk mengenang Deklarasi Schuman, pada 9 Mei 1950.

Kala itu, Menteri Luar Negeri Prancis mengusulkan hubungan damai antar negara Eropa. Dan Schuman merintis industri batu bara dan baja antara Prancis dan Jerman Barat.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menuturkan hari kemenangan atas Nazisme dalam Perang Dunia II dan Hari Persatuan Eropa digelar dalam suasana keprihatinan.

“Seluruh dunia menjadi saksi, Ukraina menjadi korban kelemahan, ketakutan, serta keragu-raguan masyarakat internasional pada saat itu akhirnya mendorong Rusia yang dipimpin diktator Vladimir Putin menjalankan ambisi dan kejahatan melalui agresi militer,” tuturnya, Minggu (8/5/2022).

Ia melanjutkan bahwa Rusia membuat Eropa harus kembali dipaksa menuju jurang perang global.

“Hari ini, umat manusia harus menerima dan menyadari ketidakmampuannya untuk mengingat pengalaman pahit dan belajar dari sejarah Perang Dunia II,” katanya.

Bangsa Ukraina, menurut dia, mengalami dua momen pahit sehingga memahami betul dampak negatif dari perang.

Pertama saat Perang Dunia II yang dipicu oleh NAZI. Dan kedua, yakni represi yang terjadi di era Uni Soviet.

Baca juga: Video Detik-detik Ukraina Hancurkan Kapal Rusia di Laut Hitam, Serangan Kapal Kedua setelah Moskva

“Dua masa tersebut membuat bangsa Ukraina sangat memahami akibat negatif dari perang dan represi. Dan sama seperti masa-masa sebelumnya, Ukraina berperang melawan agresor Rusia. Perjuangan kami ini telah berlangsung selama delapan tahun,” tegas Vasyl Hamianin

Seperti halnya perjuangan bangsa Indonesia membebaskan diri dari penjajahan, Ukraina dengan seluruh daya upaya hingga titik darah penghabisan tidak boleh ditaklukan Rusia yang menindas kebebasan, peradaban, demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan global.

“Jika 80 tahun lalu Ukraina melawan Nazisme, maka kali ini musuh yang harus dihadapi adalah fasisme dan nasionalisme imperial versi Vladimir Putin yang terbukti melakukan banyak pelanggaran serupa Adolf Hitler,” tuturnya.

Vasyl Hamianin mencatat Rusia kini seperti mengulang sejarah Nazi dalam cara yang lebih buruk.

“Hari Peringatan, Rekonsiliasi dan Kemenangan atas Nazisme dalam Perang Dunia II berikut Hari Persatuan Eropa yang diperingati pekan ini merupakan hari untuk mengingat malapetaka mengerikan yang menimpa bangsa Ukraina,” tegasnya.

Sehingga, lanjutnya, peringatan tanggal 9 Mei di Rusia yang diklaim memperingati hari kemenangan atas Nazisme justru merupakan propaganda sebuah bangsa yang dipimpin dikatator peniru kejahatan dan kekejaman Nazi yang dipimpin Adolf Hitler!”

Vasyl, mewakili Ukraina, mengecam keras niat Rusia untuk menggelar "parade kemenangan" yang hina di wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki sementara serta di kota-kota Ukraina yang telah dihancurkan secara sengaja melecehkan Konvensi Jenewa.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini