TRIBUNNEWS.COM -- Orang terkaya di dunia Elons Musk dalam bahaya, ia terancam pembunuhan para pendukung Vladimir Putin.
Seperti diketahui, bos mobil listrik Tesla dan pemilik baru Twitter tersebut dikenal mejadai penentang Rusia menginvasi Ukraina.
Ia pun membantu tentara Ukraina memerangi Rusia dengan mengerahkan satelit Starlink untuk berkomunikasi para serdadu Ukraina.
Dukungan tersebut membuat loyalis Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik dan memanggilnya dengan nama.
Baca juga: Apa yang Dirayakan Rusia dalam Parade Kemenangan?
Kritikan tersebut kini telah menjadi ancaman bagi kehidupan miliarder tersebut.
Hal itu terlihat dari postingan Musk di akun Twitternya bahwa ia telah mendapat pesan dari Dmitry Rogozin, Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos.
"@Rogozin mengirim ini ke media Rusia," tulis Musk di Twitter pada 8 Mei seperti dikutip dari TheSreet, Senin (9/5).
Dia kemudian memposting tangkapan layar teks dalam bahasa Rusia yang akan menjadi pesan yang dikirim ke pers Rusia oleh Rogozin.
Menurut terjemahan yang dibuat oleh TheStreet, teks ini berisi ancaman terhadap kehidupan Musk.
Baca juga: Rusia Makin Gencar Lancarkan Serangan Udara ke Ukraina, 60 Orang yang Berlindung di Sekolah Tewas
"Dari kesaksian kepala staf Brigade Marinir ke-36 Angkatan Bersenjata Ukraina yang ditangkap, Kolonel Dmitry Kormyankov, dapat disimpulkan bahwa peralatan pelanggan berbasis darat dari perusahaan satelit Starlink Elon Musk dikirim ke militan Nazi.
Batalyon Azov dan Marinir Angkatan Bersenjata Ukraina ke Mariupol dengan helikopter militer," tulis Rogozin.
"Menurut informasi kami, pengiriman dan pengiriman kotak PO ke Angkatan Bersenjata Ukraina untuk menerima dan mentransmisikan Internet dari Starlink dilakukan oleh Pentagon."
Oleh karena itu ia menyimpulkan bahwa "Elon Musk dengan demikian terlibat dalam penyediaan pasukan fasis di Ukraina dengan komunikasi militer."
Kemudian berikut ancaman pada kehidupan CEO Tesla.