News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Setahun Perang, Penduduk Gaza Frustasi dengan Rekonstruksi yang Lambat

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke mempersiapkan tanah untuk rekonstruksi kantong Palestina menyusul gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel yang mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan. Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel. Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi sekitar dua juta orang.

TRIBUNNEWS.COM - Selama serangan Israel di Jalur Gaza tahun lalu, apartemen Imadeldin Abed menjadi tempat perlindungan bagi 13 orang.

Mereka berkumpul dan mencoba menghindari bom yang jatuh di wilayah Palestina yang terkepung.

Pada 17 Mei 2021, Abed mengatakan menerima telepon dari seorang perwira intelijen tentara Israel.

Di ujung telepon, perwira tersebut menyebut rumahnya akan menjadi sasaran rudal.

Baca juga: Wartawan Veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Dibunuh Pasukan Israel

Baca juga: Dokter Israel Teliti Hubungan Munculnya Hepatitis Akut dengan Covid-19

Asap dan bola api membubung menyusul serangan udara di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, pada 2 Januari 2022 dini hari. Israel melancarkan serangan udara terhadap Gaza, kata seorang sumber di dalam daerah kantong itu. IDF saat ini menyerang target di Jalur Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Dilansir Al Jazeera, apartemen yang berada di pusat Kota Gaza, hancur dalam serangan udara Israel berikutnya.

Saat menerima telepon, Abed sedang menyisir puing-puing rumah kerabatnya yang dibom, yang menyebabkan puluhan warga sipil tewas.

"Saya tidak menyangka itu akan segera terjadi di rumah saya," kata Abed kepada Al Jazeera.

"Petugas Israel mengatakan kepada saya bahwa kami harus mengevakuasi gedung kami dalam waktu 15 menit," terangnya.

"Petugas itu menekankan bahwa dilarang mengambil barang atau perabotan kami. Kami hanya berlari keluar sebagaimana adanya," terangnya.

Baca juga: Israel Bersiap Gusur Desa Masafer Yatta di Tepi Barat Yordan

Serangan 11 hari

Pada Mei 2021, Israel melancarkan serangan militer 11 hari yang menghancurkan di Jalur Gaza yang diblokade, serangan besar keempat yang diluncurkan oleh Israel di wilayah Palestina dalam 14 tahun.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 261 orang, termasuk 67 anak-anak, dan melukai lebih dari 2.200 orang, menurut PBB.

Tel Aviv mengatakan serangan itu adalah tanggapan yang dibenarkan terhadap roket dan proyektil lain yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan menyalahkan penguasa wilayah itu, Hamas.

Selama konflik, roket yang ditembakkan dari Gaza menewaskan 13 orang di Israel.

Baca juga: Israel Buru Pelaku Penusukan Massal asal Palestina

Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke "mempersiapkan tanah untuk rekonstruksi" kantong Palestina menyusul gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel yang mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan. Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel. Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi sekitar dua juta orang. (SAID KHATIB / AFP)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini