Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) saat ini sedang menyelidiki 180 kasus anak-anak yang tiba-tiba mengalami hepatitis akut di 36 negara bagian dan teritori.
Angka ini meningkat 71 kasus sejak pembaharuan terakhir data yang dimiliki lembaga kesehatan masyarakat itu pada awal bulan ini.
Dikutip dari laman CNBC, Kamis (19/5/2022), CDC menyampaikan dalam sebuah pernyataan pada Rabu kemarin bahwa sebagian besar bukan merupakan kasus baru Hepatitis.
Sebaliknya, jumlah pasien yang diselidiki telah meningkat karena lembaga tersebut melihat lebih dekat pada data yang dibuka sejak Oktober tahun lalu.
Perlu diketahui, Hepatitis adalah peradangan hati yang umumnya disebabkan virus Hepatitis A, B, C, D dan E.
Baca juga: Kemenkes Tetap Sarankan Warga Pakai Masker untuk Cegah Hepatitis Akut
Kasus yang diselidiki CDC ini dianggap tidak biasa karena anak-anak belum dites positif virus tersebut dan mereka langsung mengalami gejala yang parah, dengan 9 persen membutuhkan transplantasi hati.
Para peneliti pun menganggap kasus ini sangat langka karena umumnya jarang terjadi.
CDC AS telah menemukan setidaknya 5 kasus kematian, meskipun tidak ada kematian yang dilaporkan sejak Februari 2022.
Infeksi adenovirus pun sedang diselidiki sebagai kemungkinan penyebabnya, dengan hampir separuh anak-anak dinyatakan positif patogen.
Adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan gejala seperti pilek atau flu.
Lembaga tersebut juga sedang melakukan tes laboratorium untuk melihat kemungkinan apakah virus corona (Covid-19) menjadi penyebabnya, meskipun anak-anak di cluster awal di Alabama tidak memiliki infeksi Covid-19.
Baca juga: Update Kemenkes: Dugaan Hepatitis Akut di Indonesia Jadi 14 Kasus, Ini Sebarannya di 6 Provinsi
Sebelumnya, Inggris kali pertama memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus Hepatitis akut yang menyerang kelompok anak-anak pada bulan lalu.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam pembaharuan datanya pekan lalu mengatakan bahwa adenovirus adalah virus yang paling sering terdeteksi dalam sampel yang diuji di sana.
Negara itu telah mengidentifikasi 176 kasus pada 10 Mei lalu.
Sementara itu, CDC AS mengatakan Hepatitis akut pada anak-anak masih jarang terjadi.
Kendati demikian, lembaga tersebut meminta para orang tua untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala yang muncul seperti penyakit kuning yang ditandai dengan menguningnya kulit atau bagian putih mata.