TRIBUNNEWSCOM - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengumumkan pengampunan terhadap 32 tahanan politik yang dihukum karena kejahatan ekstremis.
Pengumuman ini disampaikan oleh kantor kepresidenan pada Rabu (20/11/2024).
Al Jazeera melaporkan, dari 32 tahanan yang diampuni 17 di antaranya menderita penyakit kronis dan sembilan lainnya berusia lebih dari 50 tahun.
Kementerian Dalam Negeri Belarusia akan memantau perilaku mereka setelah dibebaskan.
Pengampunan ini merupakan gelombang keenam bila dihitung sejak Juli 2023.
Total sudah ada 178 orang yang dibebaskan.
Sviatlana Tsikhanouskaya, pemimpin oposisi yang kini berada di pengasingan mengaku sangat gembira karena dia turut dibebaskan.
"Saya sangat gembira karena 32 tahanan politik lainnya di Belarus akan dibebaskan," ungkapnya.
"Namun, kita harus melihat kenyataan pahitnya; penindasan terus berlanjut," bebernya dalam sebuah posting di media sosial X.
Lukashenko telah memerintah Belarusia sejak 1994.
Dia terpilih kembali untuk masa jabatan keenam pada pemilihan umum 2020.
Baca juga: Komentar Lukashenko soal Pasukan Korea Utara Berperang di Ukraina untuk Rusia: Tingkatkan Konflik
Tapi kemenangannya menuai tuduhan sebagai hasil kecurangan.
Sejak saat itu, lebih dari 1.275 tahanan politik masih dipenjara.
Banyak di antaranya dihukum karena menghina Lukashenko.