TRIBUNNEWS.COM - Rusia disebut telah melakukan pemecatan terhadap komandan seniornya yang dianggap berkinerja buruk selama tahap awal invasi Ukraina.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh intelijen Kementerian Pertahanan Inggris (MOD), pada Kamis (19/5/2022).
MOD menyebut Letnan Jenderal Serhiy Kisel misalnya, yang memimpin Pasukan Tank Pengawal 1 elit, telah diskors karena kegagalannya di Kharkiv
Kata MOD dalam cuitannya di twitter.
Selanjutnya, Wakil Laksamana Igor Ospipov, yang memimpin Armada Laut Hitam Rusia, kemungkinan juga telah diskors setelah tenggelamnya kapal perang Moskva pada bulan April 2022.
Baca juga: Presiden Ukraina Tuding Gempuran Militer Rusia Jadikan Donbas bak Neraka
Kepala Staf Umum Rusia Valeriy Gerasimov kemungkinan tetap di jabatannya, tetapi tidak jelas apakah dia masih dipercaya Presiden Vladimir Putin, dikutip Tribunnews dari CNN.
MOD juga mengatakan bahwa budaya menutup-nutupi dan mengkambinghitamkan mungkin lazim dalam sistem militer dan keamanan Rusia.
Baca juga: Elite Ukraina Ingin Hapus Total Segala Pengaruh dan Simbol Rusia
"Banyak pejabat yang terlibat dalam invasi ke Ukraina kemungkinan akan semakin terganggu oleh upaya untuk menghindari kesalahan pribadi atas kemunduran operasional Rusia," kata pernyataan itu.
“Ini kemungkinan akan menambah ketegangan pada model komando dan kontrol terpusat Rusia, karena para perwira semakin berusaha untuk menunda keputusan penting kepada atasan mereka,” tambahnya.
Nasib Pasukan Ukraina yang Menyerah di Pabrik Baja Azovstal
Rusia mengatakan lebih dari 1.000 orang Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Juru bicara kementerian Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, mengatakan pada Rabu (18/5/2022), bahwa total 959 tentara Ukraina, termasuk 80 terluka, telah meletakkan senjata mereka dan menyerah sejak 16 Mei.
Dia menegaskan kembali bahwa 51 yang terluka dikirim ke rumah sakit di Novoazovsk, yang berada di wilayah Republik Rakyat Donetsk.