News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WHO: Wabah Monkeypox Terutama Menyebar Lewat Hubungan Sejenis

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi monkeypox atau cacar air

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Wabah virus cacar monyet (Monkeypox) di Amerika Utara dan Eropa, diklaim terutama menyebar melalui hubungan seks antara pria, dengan sekitar 200 kasus yang dikonfirmasi dan dicurigai pada setidaknya belasan negara.

Pernyataan ini disampaikan Dr. Rosamund Lewis, yang menjalankan penelitian cacar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam sesi Q&A yang disiarkan secara langsung di saluran media sosial organisasi tersebut pada Senin kemarin.

Ia mengatakan bahwa wabah ini secara cepat menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara selama sepekan terakhir dan diperkirakan akan jauh lebih luas, karena ada lebih banyak dokter yang akan mencari tanda dan gejalanya.

"Dua kasus yang dikonfirmasi dan 1 kasus yang diduga Monkeypox di Inggris dilaporkan ke WHO hanya 10 hari yang lalu, ini merupakan tahun di mana kasus pertama ini ditemukan di luar Afrika. Padahal virus ini umumnya beredar pada tingkat rendah selama 40 tahun terakhir," kata Dr. Lewis.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet

Menurutnya, pola penyebaran kasus Monkeypox kali ini berbeda dari beberapa tahun lalu.

"Kami telah melihat beberapa kasus di Eropa selama lima tahun terakhir, hanya pada pelancong, namun ini adalah pertama kalinya kami melihat kasus di banyak negara pada saat yang sama pada orang yang belum bepergian ke daerah endemik di Afrika," tegas Dr. Lewis.

Dikutip dari laman CNBC, Selasa (24/5/2022), negara-negara Eropa telah mengkonfirmasi puluhan kasus dalam apa yang disebut sebagai wabah Monkeypox terbesar yang pernah ada di Benua itu.

Amerika Serikat (AS) dan Kanada, masing-masing memiliki setidaknya 5 kasus yang dikonfirmasi atau sejauh ini masih 'diduga'.

Sedangkan Belgia baru saja memperkenalkan aturan karantina wajib 21 hari untuk pasien Monkeypox.

WHO pun akan mengadakan pertemuan darurat pada akhir pekan ini melalui video conference untuk melihat virus, mengidentifikasi mereka yang paling berisiko dan mempelajari penularannya.

Baca juga: Ini Beda Gejala Cacar Biasa dengan Cacar Monyet

Organisasi tersebut kemudian akan mengadakan pertemuan global kedua tentang Monkeypox pada pekan depan untuk mempelajari lebih mendalam terkait risiko dan perawatan yang tersedia demi melawan virus tersebut.

"Meskipun virus itu sendiri bukan infeksi menular seksual yang umumnya menyebar melalui air mani dan cairan vagina, lonjakan kasus terbaru tampaknya telah menyebar diantara pria yang berhubungan seks dengan sesama pria," papar Dr. Lewis.

Ia menekankan bahwa siapapun dapat tertular Monkeypox.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini