News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Penyakit Uni Eropa: 219 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di Seluruh Dunia

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebagian besar kasus cacar monyet atau Monkeypox baru-baru ini telah diidentifikasi diantara pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan sesama pria- ECDC melaporkan 219 kasus cacar monyet di seluruh dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai 219 di luar negara endemik.

Lebih dari selusin negara di mana cacar monyet merajalela, sebagian besar di Eropa, telah melaporkan setidaknya satu kasus yang dikonfirmasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dalam catatan epidemiologi yang dirilis Rabu (25/5/2022)malam.

"Ini adalah pertama kalinya rantai penularan dilaporkan di Eropa tanpa hubungan epidemiologis yang diketahui ke Afrika Barat atau Tengah, di mana penyakit ini endemik," bunyi catatan tersebut, sebagaimana dikutip dari CNA.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar kasus terdeteksi pada pria muda, yang mengidentifikasi diri sebagai pria yang berhubungan seks dengan pria.

Baca juga: Tanya Jawab Penyakit Cacar Monyet: Tanda dan Gejala, Penularan, hingga Cara Mencegah

Inggris, tempat kemunculan cacar monyet langka pertama kali terdeteksi pada awal Mei, saat ini memiliki setidaknya ada 71 kasus terkonfirmasi.

Diikuti oleh Spanyol dengan 51 kasus dan Portugal terdapat 37 kasus.

Di luar Eropa, Kanada memiliki 15 kasus.

Sementara Amerika Serikat memiliki sembilan kasus.

Jumlah total kasus yang dilaporkan Rabu telah meningkat lima kali lipat sejak penghitungan pertama pada 20 Mei, ketika badan Uni Eropa mengatakan ada 38 kasus.

Menurut ECDC awal pekan ini, risiko penularan cacar monyet "sangat rendah".

Gejala dan Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet, Virus yang Sedang Menghebohkan Singapura (straitstime.com)

Tetapi ECDC memperingatkan bahwa orang yang memiliki banyak pasangan seksual - terlepas dari orientasi seksualnya - lebih berisiko.

"Manifestasi klinis umumnya digambarkan ringan," katanya.

ECDC menambahkan bahwa tidak ada kematian.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini