TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 11 orang tewas dalam serangkaian ledakan yang menghantam sebuah masjid di Kabul dan kendaraan di utara kota Mazar-i-Sharif.
Serangkaian ledakan di kota utara Mazar-i-Sharif telah menewaskan sembilan orang.
Sementara ledakan di sebuah masjid di ibu kota Kabul menewaskan sedikitnya dua jemaah, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Kementerian dalam negeri melaporkan, sebuah bom meledak di dalam sebuah masjid di ibu kota Kabul pada Rabu (25/5/2022) malam, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 10 lainnya.
Rumah Sakit Darurat Kabul mencuit bahwa lima orang tewas dalam ledakan masjid dan 22 lainnya terluka.
Beberapa ambulans bergegas ke masjid di Kabul untuk mengangkut para korban ledakan, kata saksi mata.
Baca juga: Taliban Serahkan Pengelolaan 4 Bandara di Afghanistan Ke Perusahaan Penerbangan UEA
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang ledakan yang melanda Masjid Hazrat Zakaria di Distrik Polisi 4 pusat kota itu, menurut Khalid Zadran, juru bicara polisi Taliban di Kabul.
“Ledakan itu terjadi ketika orang-orang berada di dalam masjid untuk salat magrib,” kata Zadran.
Minibus menjadi sasaran di kota utara Mazar-i-Sharif dan alat peledak ditempatkan di dalam kendaraan, menurut Mohammad Asif Waziri, juru bicara yang ditunjuk Taliban di provinsi Balkh.
Dia mengatakan ledakan itu menewaskan sembilan orang dan melukai 15 lainnya.
“Bom-bom itu ditempatkan di tiga minibus di berbagai distrik di kota itu,” kata Waziri, seraya menambahkan bahwa 15 orang lainnya terluka.
ISIS di balik serangan?
ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan Mazar-e-Sharif dalam sebuah pesan yang diposting di kantor berita kelompok itu, Aamaq.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan masjid di Kabul, tetapi ledakan itu juga memiliki ciri afiliasi regional dari kelompok ISIL yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).
Baca juga: Cerita Eks Menteri Keuangan Afghanistan, Dulu Rutin Pertemuan Bank Dunia-IMF, Kini Sopir Taksi di AS
Jumlah serangan bom telah menurun di seluruh negeri sejak Taliban merebut kekuasaan tahun lalu pada Agustus, tetapi beberapa kota diguncang oleh pemboman selama bulan suci Ramadhan.
Puluhan warga sipil tewas di bulan Ramadhan dalam serangan terutama sektarian – beberapa diklaim oleh ISKP.
ISKP, yang telah beroperasi di Afghanistan sejak 2014, dipandang sebagai tantangan keamanan terbesar yang dihadapi penguasa Taliban di negara itu.
Setelah pengambilalihan mereka, Taliban telah meluncurkan tindakan keras terhadap markas ISKP di Afghanistan timur.
(Tribunnews.com/Yurika)