TRIBUNNEWS.COM - Salvador Ramos, pelaku penembakan di sebuah sekolah dasar di Texas, AS, dikenal "tidak ramah" menurut mantan rekan kerjanya.
Sementara itu, mantan teman sekelasnya mengklaim Ramos diintimidasi di sekolah, Mirror melaporkan.
Informasi mulai muncul tentang remaja berusia 18 tahun yang membunuh sedikitnya 19 anak, 2 guru, dan menembak neneknya setelah menyerbu sebuah sekolah dasar Texas pada hari Selasa (24/5/2022).
Dua korban dewasa yaitu guru wanita yang sudah menikah, Eva Mireles (44), dan Imra Garcia (46), yang secara heroik kehilangan nyawa mereka karena berusaha melindungi anak-anak sekolah.
Keponakan Imra Garcia menyebut bibinya, seorang ibu dari empat anak, sebagai "pahlawan".
Baca juga: Seorang Saksi Ungkap Detik-detik Penembakan di Texas, Para Orang Tua Panik Berusaha Cari Anaknya
Baca juga: Berita Foto : Penembakan Mengerikan Tewaskan 21 Orang di SD Texas
Beberapa siswa korban yang kehilangan nyawanya juga kini telah disebutkan identitasnya.
Mereka di antaranya adalah Xavier Lopez (10), Eliahana 'Elijah Cruz' Torres (10), Rogelio Torez, Amerie Jo Garza, Neevah Bravo, Uziyah Garcia.
Orang tua lainnya telah melaporkan anak-anak mereka hilang termasuk Annabelle Rodriguez yang berusia 10 tahun.
Ramos, yang masuk ke SD Robb di Uvalde dengan mengenakan pakaian militer, ditembak mati oleh polisi pada hari yang sama.
Sebelum berangkat ke sekolah, Ramos menembak neneknya di rumah dan meninggalkannya dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Berbicara dengan Washington Post, teman sekels Ramos di SMA, Nadia Reyes, berkata:
"Dia memposting video di Instagram-nya di mana polisi berada di sana dan dia berkata kasar kepada ibunya dan sang ibu mengatakan dia ingin mengusirnya."
"Ramos berteriak dan berbicara dengan sangat agresif pada ibunya."
Baca juga: Tangis Para Orang Tua yang Anaknya Jadi Korban Penembakan Massal di Texas AS, 19 Murid SD Tewas
Baca juga: 8 Kasus Penembakan Massal yang Terjadi di Sejumlah Sekolah di AS, 2 Insiden Texas Tewaskan 31 Orang
Seorang mantan teman sekelas pelaku, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia cukup "dekat" dengan Ramos dan bermain Xbox dengannya.
Dia mengklaim bahwa Ramos diintimidasi di sekolah karena pakaian yang dia kenakan dan hal itu menyebabkan dia bolos kelas.
Teman sekelasnya mengatakan kepada CNN:
"Dia jarang masuk sekolah, seperti, perlahan-lahan putus sekolah."
Sang teman mengatakan bahwa dirinya dan pelaku perlahan-lahan menjadi jarang bertemu dan hanya sesekali berkomunikasi melalui pesan di Xbox.
Ramos dilaporkan mendapatkan pekerjaan di restoran Wendy di Uvalde.
Sang manajer mengatakan dia bekerja di sana selama setahun, sebelum akhirnya berhenti April lalu.
Seorang manajer di Wendy's, Adrian Mendes, mengatakan kepada The New York Times bahwa Ramos sering menyendiri dan tidak ramah.
"Anda tahu bagaimana orang-orang saya berbicara satu sama lain dan ramah?"
"Tapi dia tidak seperti itu. Tidak ada yang benar-benar mengenalnya."
Baca juga: 19 Anak Tewas dalam Penembakan di Texas, Kemlu RI: Tidak Ada WNI
Baca juga: Fakta-fakta Penembakan Massal di Sebuah Sekolah Dasar di Texas, AS: Pelaku Berusia 18 Tahun
Mendes kemudian mengatakan kepada CNN bahwa Ramos lebih banyak menyendiri.
Dia merasa seperti tipe pendiam, orang yang tidak banyak bicara.
Dia tidak terlalu bersosialisasi dengan karyawan lain.
"Dia hanya bekerja, dibayar, dan datang untuk mengambil ceknya."
Kemudian hanya empat hari sebelum kejadian, Ramos mengirim gambar pistol dan ranselnya yang penuh dengan 5,56 peluru kepada teman yang sering ia ajak bermain di Xbox.
"Ramos mungkin memiliki tujuh magazine," kata tema itu.
"Saya bertanya kepadanya seperti: 'Bro, kenapa kamu punya ini?' dan dia menjawab, 'Jangan khawatir tentang itu'."
Ramos, yang berasal dari North Dakota dan baru saja pindah ke Texas, mendapatkan dua senjata pada ulang tahunnya yang ke-18 baru-baru ini, lapor Daily Beast.
Senator negara bagian Roland Gutierrez juga mengatakan bahwa media sosial si pelaku penuh dengan gambar senjata barunya.
Ramos sempat menandai seorang wanita tak dikenal di salah satu foto dan mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki "rahasia".
Baca juga: Korban Tewas di Texas 18 Orang, Pelaku Bawa Senapan Serbu, Ditembak Mati
Baca juga: Jumlah Korban Tewas Penembakan Sekolah di Texas Bertambah Jadi 21 Orang, 18 di Antaranya Anak-anak
Wanita itu kemudian menulis di Instagram Story-nya bahwa dia tidak tahu siapa Ramos dan dia juga khawatir tentang postingan senjata itu.
"Dia orang asing, saya tidak tahu apa-apa tentang dia," tulisnya dalam Instagram Story yang sekarang sudah dihapus.
"Saya sangat menyesal untuk para korban dan keluarga mereka, saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa."
"Satu-satunya alasan saya menanggapinya adalah karena saya takut padanya."
"Saya berharap saya tetap terjaga untuk setidaknya mencoba meyakinkan dia untuk tidak melakukan kejahatannya."
"Saya tidak tahu."
Akun Instagram Ramos sendiri kini telah dihapus.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)