Dalam perjalanan ke Afrika dan Amerika Latin, di mana China telah menginvestasikan miliaran dolar untuk infrastruktur, Blinken meremehkan persaingan dan tidak meminta negara untuk berpihak.
"Kami tidak mencari konflik atau Perang Dingin baru. Sebaliknya, kami bertekad untuk menghindari keduanya," kata Blinken.
Baca juga: 100.000 Pejabat di China Hadiri Pertemuan Darurat Pemulihan Ekonomi yang Terdampak Covid-19
Baca juga: Bicara Dengan Retno Marsudi, Wang Yi: China Dukung Suksesnya KTT G20 Indonesia
"Kami tidak berusaha untuk memblokir China dari perannya sebagai kekuatan utama, atau untuk menghentikan China dari menumbuhkan ekonomi mereka atau memajukan kepentingan rakyat mereka," tambahnya.
Namun, lanjutnya, membela tatanan global, termasuk hukum dan perjanjian internasional, akan memungkinkan semua negara, termasuk AS dan China, untuk hidup berdampingan dan bekerja sama."
Dia menunjuk perubahan iklim, mengatakan bahwa AS dan China, dua negara penghasil emisi terbesar dunia, bekerja sama untuk membuat kemajuan pada pertemuan puncak tahun lalu di Glasgow dan persaingan yang sehat pada energi bersih akan memiliki manfaat global.
Kesediaannya untuk bekerja sama muncul bahkan ketika dia kembali menuduh China melakukan genosida terhadap minoritas Uyghur dan juga mengecam kampanye brutal di Tibet dan tindakan keras di Hong Kong.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)