News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bachelet Nyatakan ke Xinjiang Bebas Terbuka dan Tak Diatur Pemerintah Cina

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden Chile Michelle Bachelet (kiri) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/5/2017). Kedua kepala negara beserta masing-masing delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, diplomatik, kelautan, perikanan dan sosial budaya. Warta Kota/henry lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Komisioner Komisi HAM PBB Michelle Bachelet menyatakan kunjungannya ke wilayah Xinjiang tanpa pengawasan pemerintah Cina dan berlangsung terbuka.

Bachelet mengakhiri kunjungan enam harinya di Cina dan wilayah Uyghur dan menyampaikan keterangan pers di Beijing, Sabtu (28/5/2022) malam waktu setempat.

Global Times mewartakan pernyataan-pernyataan Bachelet sepanjang jump apers itu Minggu (29/5/2022). Bachelet menekankan, kunjungannya ke Xinjiang bukanlah penyelidikan.

Ia menjelaskan, misinya telah mendiskusikan secara luas dan terbuka dengan orang-orang dari berbagai sektor di wilayah tersebut.

Termasuk narapidana dan mantan peserta pelatihan di pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan di Xinjiang, dan semua pertemuan ini diselenggarakan delegasinya.

Pernyataan mantan Presiden Cile ini menepis disinformasi yang merajalela tentang Xinjiang dan juga merupakan tamparan bagi AS dan beberapa negara barat, media mereka dan pasukan anti-Cina.

Sebelum dan selama kunjungan Bachelet ke Cina, AS dan beberapa negara barat mempertanyakan dan menentang kunjungan Komisioner HAM PBB itu. 

Ini kontradiktif dengan seruan keras mereka sebelumnya yang meminta kunjungan Ketua KOmisi HAM PBB ke Xinjiang.

Analis mengatakan tuduhan "genosida Uyghur" terbantahkan oleh kunjungan Bachelet.

Baca juga: Jelang Kunjungan Komisaris Tinggi PBB Michelle Bachelet, Tiongkok Perketat Pengawasan di Uighur

Baca juga: Kedubes China Bantah Isu Penindasan Etnik Minoritas Uighur di Xinjiang

Kunjungi Pusat Pelatihan Uyghur

Bachelet menambahkan, ia bercakap-cakap dengan orang-orang dari berbagai sektor, termasuk pejabat senior Xinjiang, penduduk etnis setempat, akademisi, dan pemimpin agama.

Ia mengunjungi penjara untuk berbicara dengan narapidana, dan pergi ke bekas pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan, yang kerap disebut kamp khusus untuk etnis Uyghur.

“Semua pertemuan ini tidak diawasi, dan semua diorganisir oleh kami," kata Bachelet menjawab pertanyaan wartawan, dan ia menjelaskan rincian kunjungannya ke wilayah Xinjiang.

"Kunjungan ini bukan investigasi," kata Bachelet dalam pernyataannya dan ditegaskan lagi saat menjawab pertanyaan dari media.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini