Ia menegaskan, perjalanan itu bertujuan berdiskusi langsung dengan pemerintah Cina dan mendengarkan kekhawatiran masing-masing dan mencari jalan untuk itu.
Segera setelah konferensi pers Bachelet, Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu menjelaskan kunjungan Bachelet kesempatan mengamati dan merasakan secara langsung situasi Xinjiang.
Menurutnya terlampau banyak kebohongan sensasional yang dibuat negara-negara barat tertentu dan elemen anti-Cina untuk memenuhi motif politik mereka.
Pernyataan Bachelet relatif objektif karena Kantor Komisaris Tinggi PBB memiliki mekanisme independen dilengkapi berbagai ahli khusus berbagai bidang untuk melakukan penilaian terhadap kebijakan Cina.
Barat mungkin melihat sekilas laporan tersebut, dan ini juga menjelaskan mengapa serangan mereka terhadap Cina atas topik Xinjiang telah mencapai puncak baru baru-baru ini.
Penilaian ini dikemukakan Zhu Ying, profesor di Universitas Ilmu Politik dan Hukum Southwest.
Jawab Isu Genosida Xinjiang
Menurutnya tak ada genosida di Xinjiang, dan tuduhan barat didasarkan berbagai kebohongan. Pendapat mereka tidak dapat mewakili opini internasional.
Kata Zhu, mereka juga tidak bisa menjadikan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia boneka mereka.
Bachelet pada penjelasannya, juga mengatakan timnya dan pemerintah Cina mendiskusikan bagaimana undang-undang dan praktik nasional harus mencerminkan hukum dan standar hak asasi manusia internasional.
Ia mengatakan akan terus mendorong pemerintah meninjau semua kebijakan kontraterorisme dan deradikalisasi untuk memastikan mereka sepenuhnya mematuhi standar hak asasi manusia internasional.
Zhu mencatat ini dapat dianggap sebagai saran dari Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk menggabungkan realitas Cina dengan kriteria internasional tentang kontraterorisme dan deradikalisasi.
Menyusul perkembangan ini, Xu Jianying, peneliti di Institut Penelitian Perbatasan China mengkawatirkan Bachelet akan jadi sasaran tekanan AS.
Barat akan menyerang Bachelet karena khawatir - setelah menyerang Cina di Xinjiang selama lebih dari tiga tahun, kebohongan mereka akan dibantah.