News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Tara Airlines Hilang di Pegunungan Nepal, Angkut 3 Awak dan 19 Penumpang

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota keluarga dan kerabat penumpang di pesawat Twin Otter yang dioperasikan oleh Tara Air, menangis di luar bandara di Pokhara pada 29 Mei 2022. Sebuah pesawat penumpang dengan 22 orang di dalamnya hilang di Nepal pada 29 Mei, cuaca buruk menghambat operasi pencarian.

Jomsom adalah tujuan trekking populer di Himalaya sekitar 20 menit dengan pesawat dari Pokhara.

Baca juga: Tim Penyelamat Temukan 3 Mayat Pendaki Asal Perancis yang Hilang di Himalaya Nepal

Cuaca berubah dengan cepat

Dikutip The Guardian, situs pelacak penerbangan Flightradar24 mengatakan pesawat yang hilang, dengan nomor registrasi 9N-AET, melakukan penerbangan pertamanya pada April 1979.

Kantor BMKG setempat mengatakan telah terjadi awan tebal di daerah Pokhara-Jomson sejak pagi.

Nepal, rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Everest, memiliki rekor kecelakaan udara.

Cuacanya dapat berubah secara tiba-tiba dan landasan terbang biasanya terletak di daerah pegunungan yang sulit dijangkau, menciptakan kondisi terbang yang berbahaya.

Dikutip Dawn, negara Himalaya juga memiliki beberapa landasan pacu paling terpencil dan rumit di dunia, diapit oleh puncak yang tertutup salju dengan pendekatan yang menimbulkan tantangan bahkan bagi pilot yang cakap.

Baca juga: Gletser Himalaya Longsor dan Memicu Banjir Besar di India, Setidaknya 145 Orang Hilang

Gletser pegunungan Himalaya (afp/prakhash mathema)

Catatan buruk

Industri penerbangan Nepal telah lama terganggu oleh keselamatan yang buruk karena pelatihan dan pemeliharaan yang tidak memadai.

Uni Eropa (UE) telah melarang semua maskapai Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan.

Penerbangan dari ibu kota Bangladesh, Dhaka, mendarat darurat dan tergelincir ke lapangan sepak bola dan terbakar.

Dua puluh penumpang secara ajaib lolos dari reruntuhan yang terbakar tetapi menderita luka serius.

Investigasi menemukan bahwa kapten mengalami gangguan emosional selama penerbangan, mengganggu kopilot baru yang memenuhi syarat yang berada di kontrol ketika jatuh.

Laporan itu mengatakan kontrol lalu lintas udara juga membingungkan kedua ujung landasan, tetapi menyimpulkan ini tidak berdampak pada penerbangan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini