News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah SD di Florida Ditangkap karena Ancam akan Tembaki Sekolahnya, Polisi: Tidak Ada Toleransi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah kelas 5 SD digiring polisi. Bocah kelas 5 SD ditangkap polisi karena mengancam akan menembaki sekolahnya. Polisi sebut tak ada toleransi meskipun ancaman itu berupa candaan saja.

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Florida merilis foto dan rekaman penahanan bocah 10 tahun yang diduga mengancam akan menembaki sekolahnya, Senin (30/5/2022), NY Post melaporkan.

"Saya memiliki prinsip: Ancaman palsu, konsekuensi nyata," ujar Sheriff Lee County Carmine Marceno kepada W Radio di Kolombia.

"Saya mengerti anak laki-laki itu berusia 10 tahun, otaknya belum sepenuhnya berkembang, dia masih anak-anak, tapi saya harus memberi tahu Anda: 'Ketika seorang anak berusia 10 tahun menekan pelatuk, akibatnya sama tak peduli berapa usianya'."

Kantor sheriff itu memposting video ke Facebook yang menunjukkan murid kelas 5 bernama Daniel, ditangkap pada hari Sabtu (28/5/2022) karena dugaan ancaman pesan teks.

Daniel terlihat digiring dengan tangan diborgol ke belakang.

Baca juga: Marak Penembakan Massal di Amerika Serikat, Penjualan Ransel Antipeluru Meroket

Baca juga: Setelah di Texas, Penembakan Massal Lain Terjadi di Sepanjang Minggu di AS, 8 Tewas dan 45 Terluka

Daniel digiring polisi (Facebook Lee County Sheriff's Office)

Marceno berbicara tentang tersangka itu kepada W Radio, mengatakan bahwa Daniel memberi tahu temannya dalam pesan teks tentang "segepok uang tunai" dan untuk "bersiap-siap" melakukan penembakan massal.

Daniel diduga membagikan foto empat senapan serbu yang dia sebut dibelinya dan mengatakan kepada temannya untuk "bersiap-siap untuk hari air".

Hari air yang dimaksud merujuk pada acara yang disponsori sekolah baru-baru ini di mana siswa berpartisipasi dalam kegiatan air.

"Kami tidak menunggu 1 detik pun," kata Marceno menganggapi ancaman bocah itu.

"Kami menyelidiki setiap ancaman seolah-olah itu nyata."

"Kami tidak memiliki toleransi," katanya.

"Anak-anak kita akan aman apa pun yang terjadi."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini